ACHMAD HERMAN, 071317047309 (2017) WACANA POLITIK LOKAL DALAM PERS LOKAL : PRAKTEK WACANA PEMILUKADA GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SULAWESI TENGAH. Disertasi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (221kB) | Preview
	Text (full text) Naskah Disertasi_Revisi Achmad Herman.pdf Restricted to Registered users only until 16 November 2020. Download (1MB)

Abstract

Disertasi ini berupaya mengungkap masalah mengenai pers lokal mengkonstruksi wacana politik lokal di Sulawesi Tengah melalui praktik-praktik jurnalismenya, kekuatan-kekuatan ekonomi, politik dan ideologi yang telah mempengaruhi pemberitaan pers lokal serta adanya kepemilikan dan afiliasi politik pers lokal yang bisa mempengaruhi pembentukan wacana politik daerah. Secara teoritis, manfaat penelitian, mengungkap konstruksi pers lokal terhadap realitas pemilukada dan politik lokal di Sulawesi Tengah melalui critical discourse analysis (CDA). Sedangkan manfaat praktisnya, perspektif baru para jurnalis tentang konstruksi realitas dalam konteks peliputan khususnya yang terkait peristiwa politik yang sarat dengan berbagai kepentingan ideologi dan bisnis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif kritis. Media yang dijadikan objek penelitian adalah Mercusuar, Media Al-Khairaat dan Radar Sulteng. Berita yang dianalisis adalah berita tentang pemilukada tahun 2015 mulai dari tahap pencalonan, kampanye, pemungutan suara hingga rekapitulasi suara dengan rentang waktu Juli - Desember 2015. Melalui instrumen pedoman wawancara yang disesuaikan dengan karakter informan yang terdiri atas pemimpin redaksi, redaktur pelaksana dan jurnalis dengan pertimbangan pengalaman dalam fokus liputan politik. Hasil temuan disertasi ini, pertama, dalam dinamika pemilukada dan politik lokal, pers lokal menggunakan pengaruhnya untuk menciptakan wacana baru. Pers lokal membuat konstruksi berita berpihak pada dimana teks-teks beritanya menunjukkan bagaimana isi berita mendukung terhadap pasangan tertentu. Kedua, wacana politik lokal yang dibangun oleh pers lokal pada dasarnya bertujuan untuk mempertegas dukungan politik. Pers sebagai ruang publik itu terkontaminasi oleh banyak kepentingan politik terutama kepentingan politik yang dimiliki oleh pekerja dan pemilik media itu sendiri. Implikasinya, akses masyarakat menjadi terbatas. Hasil penelitian ini memberi implikasi terhadap perspektif ekonomi politik media yang dianut selama ini. Artinya, jika media digunakan sebagai alat politik kepentingan pemilik modal, berbeda di Palu, medialah yang dimanfaatkan untuk meraup uang bagi keberhasilan kepentingan politiknya. Jadi politik ini bernilai ekonomis bagi media untuk dijual dan untuk dipakai sebagai tunggangan dia untuk mendapatkan uang

Actions (login required)

View Item