Rusi Aswidaningrum, 121514153011 (2017) KEBERLAPISAN KONFLIK DALAM NOVEL KAMBING DAN HUJAN KARYA MAHFUD IKHWAN. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Other (ABSTRAK)
TKSB.19.17 . Asw.k - ABSTRAK.PDF Download (220kB) | Preview |
|
Other (FULLTEXT)
TKSB.19.17 . Asw.k - SEC.PDF Restricted to Registered users only until 17 November 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam karya sastra, konflik memiliki peran sentral dalam menghidupkan kisah. Novel Kambing dan Hujan merupakan salah satu karya sastra yang menghadirkan ketegangan konflik yang berlapis-lapis melalui para tokohnya. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mengungkap makna dari keberlapisan konflik dalam novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan. Peneliti menggunakan pembacaan heuristik dan hermeneutik semiotika Riffaterre sebagai metodenya. Pertama-tama peneliti membedah unsur-unsur intrinsik yang dominan seperti alur tidak linear, keberagaman sudut pandang, dan pencerita dengan menggunakan teori narasi Genette yang menghasilkan adanya keberlapisan konflik yang dialami oleh para tokoh utamanya. Kemudian peneliti menguraikan masing-masing lapis konflik dengan teori interaksi simbolik Herbert Mead untuk mengetahui proses terjadinya konflik serta makna yang terbentuk dari adanya konflik tersebut. Penelitian ini mengungkap unsur-unsur dominan seperti tata, perspektif, dan penutur membangun adanya keberlapisan konflik seperti berikut: 1) Konflik percintaan Mif dan Fauzia yang merupakan pembuka dan penutup Kambing dan Hujan tampak menjadi sentral kisah, 2) Konflik Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang mendominasi kisah bukanlah konflik utama, dan 3) Cinta segitiga Pak Fauzan, Bu Yat, dan Pak Iskandar merupakan konflik utama yang menjadi kunci munculnya konflik lain. Dengan menemukan adanya keberlapisan konflik, konflik-konflik yang sepintas terlihat sebagai fokus kisah ternyata hanyalah merupakan bagian dari konflik utama saja. Dalam hal ini, konfllik agama hanya menjadi penutup dari konflik pribadi para tokoh besarnya saja. Dari konflik percintaan Mif dan Fauzia dan cinta segitiga orang tua mereka, terdapat budaya patriarki yang beroperasi dalam menempatkan laki-laki menjadi posisi superior. Sementara itu, dari konflik Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dapat dipahami bahwa Nahdlatul Ulama berpaham sinkretisme dan Muhammadiyah berpaham puritan yang disimbolkan dengan kambing dan hujan.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 TKSB.19/17 Asw k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Interaksi simbolik, keberlapisan konflik, konflik, novel Kambing dan Hujan, unsur naratif | |||||||||
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) | |||||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > S2 Kajian Sastra dan Budaya | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Mr Binkol1 1 | |||||||||
Date Deposited: | 31 Dec 2017 15:15 | |||||||||
Last Modified: | 31 Dec 2017 15:15 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/66770 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |