ITANG NOORSHA MAHARGONO, 071112090 (2017) KERJASAMA VIETNAM DAN AMERIKA SERIKAT DALAM UPAYA MENGIMBANGI KEKUATAN CINA DI LAUT CINA SELATAN. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
Fis.HI.15.17 . Mah.k - ABSTRAK.pdf Download (289kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
Fis.HI.15.17 . Mah.k - SEC.pdf Restricted to Registered users only until 12 December 2020. Download (2MB) | Request a copy |
||
|
Text (FULL ARTICLE)
Fis.HI.15.17 . Mah.k - JURNAL.pdf Download (261kB) | Preview |
Abstract
Persaingan dalam proses pernyataan kedaulatan di Luat Cina Selatan telah berkembang menjadi konflik militer khususnya bagi China dan Vietnam. Perseteruan antara China dan Vietnam lebih banyak disebabkan oleh isu tambang minyak yang ada di Kepulauan Paracel dan Spratly. Disini kita dapat melihat kekuatan militer Cina lebih dominan bila di bandingkan dengan Vietnam. Dalam memepertahankan kedaulatannya, China lebih bersikap agresif dan mendominasi di wilayah Laut China Selatan. Sikap Cina yang melakukan penolakan terhadap serentetan protes yang dilakukan Vietnam dan seru-seruan agar diadakan perundingan-perundingan mengenai Kepulauan Paracel dan Spratly membuat Vietnam merasa terancam. Untuk itu, dalam menghadapi ancaman tersebut, Vietnam melakukan diplomasi dan berbagai kerjasama pertahanan salah satunya adalah melakukan hubungan bilateral dengan Amerika Serikat. Keputusan yang dilakukan Vietnam dengan melakukan kerjasama dengan Amerika Serikat untuk melawan Cina semata-mata untuk menyeimbangi kekuatan dari China. Namun, dalam hal ini tentunya terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan Vietnam yang akhirnya melakukan kerjasama dengan Amerika Serikat. Mengingat sejarah yang ada, terdapat sejarah yang kelam antara Vietnam dengan Amerika Serikat dimasa perang Vietnam. Dalam penelitian ini penulis berhipotesis bahwa Vietnam memilih kebijakan keamanan dengan melakukan aliansi dengan Amerika Serikat karena Vietnam ingin berupaya untuk melakukan balancing dengan cara eksternal terhadap ancaman Cina. Bagi Vietnam, Cina adalah ancaman. Hal ini dapat dilihat dari empat sumber ancaman yakni aggregate power, proximate power, offensive power, offensive intentions, dimana keempatnya dapat dianalisis dari konteks kebijakan dan posisi China di Laut Cina Selatan. Ketika suatu negara dianggap sebagai ancaman sesuai dengan kriteria diatas, maka negara tersebut dianggap memiliki kemungkinan untuk melakukan upaya balancing tersebut. Dalam aliansi keamanan ini diharapkan dapat mengurangi ancaman dan menekan dominasi Cina sebagai predominance power, serta akhirnya akan mencapai kepentingan nasional Vietnam atas kedulatan wilayah di Laut Cina Selatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 Fis.HI.15/17 Mah k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Vietnam, Konflik Laut Cina Selatan, Militer, balancing, Amerika Serikat. | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Binkol1 1 | ||||||
Date Deposited: | 10 Jan 2018 17:21 | ||||||
Last Modified: | 10 Jan 2018 17:21 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/67725 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |