IMAMULHUDA ALSIDDIQ, 071414753004 (2017) WACANA REKONSILIASI NU-KOMUNIS DI KALANGAN NAHDLIYIN JAWA TIMUR. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
TSO 01-17 Als w Abstrak.pdf Download (413kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
TSO 01-17 Als w Sec.pdf Restricted to Registered users only until 19 December 2020. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Gus Dur sebagaimana yang khalayak kenal adalah sosok yang penuh dengan kontroversi. Pernyataan yang penuh kontroversi ketika itu adalah permintaan maafnya secara pribadi kepada keluarga dari sebuah partai yang telah lama dibubarkan yaitu PKI dan juga gagasannya tentang pencabutan TAP MPRS/XXV/1966. Ide ini kemudian disambut oleh sekelompok pemuda dari NU sehingga muncullah ide rekonsiliasi antara NU dengan orangorang komunis. Namun ide tersebut mendapat penolakan keras dari kalangan generasi yang lebih dulu. Banyak di antara pemuda NU tersebut aktif menyuarakan entah itu melalui tulisan yang dipublikasikan, atau melalui kegiatan-kegiatan kultural. Dengan adanya kontradiksi pemikiran terkait dengan isu rekonsiliasi ini menarik untuk diteliti bagaimana kontradiksi yang terjadi antara Nahdliyin generasi tua dan Nahdliyin generasi muda terkait Wacana Rekonsiliasi NU dan Komunis. Ada dua teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori wacana dari Foucault yang berkaitan dengan hubungannya dengan kekuasaan, dan juga teori wacana dari Habermas yang berkaitan dengan klaim-klaim kebenaran yang disampaikan di dalam tindakan komunikatif. Metode yang digunakan adalah analisis wacana dengan meminjam metodologi analisis wacana dari Teun A. Van Dijk. Metode ini mensyaratkan adanya tiga elemen yang harus dianalisis yaitu critical language, kognisi sosial, dan analisis sosial. Critical language menganalisis wacana yang terkandung di dalam suatu teks. Kognisi sosial yaitu metode analisis yang bertujuan untuk mengetahui suatu kognisi dari seorang penulis sehingga dapat memproduksi suatu teks tertentu. Dan yang terakhir analisis sosial bertujuan untuk mengetahui wacana yang berkembang di dalam masyarakat dengan menggunakan metode studi pustaka. Ada delapan informan yang memberikan informasi terkait fokus penelitian ini, tujuh informan diwawancarai secara mendalam, dan satu informan memberikan informasi tanpa direncanakan sebelumnya. Beberapa informan dipilih dengan cara purposive dan beberapa yang lain dengan teknik snowball. Setelah data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode analisis wacana dari Van Dijk, penelitian ini menemukan bahwa antara generasi tua dan muda NU terdapat kontradiksi terkait wacana rekonsiliasi antara NU dan orang-orang komunis. Generasi muda menyetujui ide tersebut dan berperan sebagai penggerak. Sedangkan generasi tua menolaknya karena berdasar pada pengalamannya di masa lalu ketika bersinggungan dengan orang-orang komunis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 TSO.01/17 Als w | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Analisis Wacana, Rekonsiliasi, NU, Komunis | |||||||||
Subjects: | J Political Science > JF Political institutions (General) | |||||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Magister Ilmu Politik | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Mr Binkol2 2 | |||||||||
Date Deposited: | 18 Feb 2018 18:56 | |||||||||
Last Modified: | 18 Feb 2018 18:56 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/68325 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |