DIAN NOVITA W, 091524353001 (2018) PERBEDAAN KADAR MAP1LC3B SERUM SEBAGAI MARKER OTOFAGI MAKROFAG PADA PASIEN TUBERKULOSIS YANG SENSITIF DAN RESISTEN RIFAMPISIN. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (30kB) | Preview
	Text (full text) full text.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2021. Download (972kB)

Abstract

M. tuberculosis (MTB) adalah bakteri intraseluler yang hidup dalam makrofag pada sel inang. Beberapa organ dapat dipengaruhi oleh tuberkulosis tetapi yang paling utama adalah penyakit paru. Segera setelah terjadi infeksi, kuman TB akan difagositosis oleh sel makrofag alveolar dan tetap bertahan hidup dalam fagosom. Respon makrofag terhadap infeksi awal ini merupakan respon imun bawaan yang utama. Otofagi memainkan peran dalam imun bawaan terhadap patogen intraseluler dengan membersihkan mikroba langsung melalui konsumsi ke otofagosom berikutnya degradasi di otolisosom. Induksi otofagi dapat dipantau pada pembentukan formasi MAP1LC3B. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tentang otofagi makrofag pada pasien tuberkulosis yang sensitif dan resisten rifampisin. Jenis penelitian ini adalah case control study dengan rancangan penelitian cross sectional. Analisa menggunakan oneway ANNOVA dengan P<0.05, dan komparasi tukey untuk perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan kadar MAP1LC3B pada kelompok resisten rifampisin memiliki kadar lebih rendah dibandingkan dengan kelompok sensitif yaitu masing-masing rerata sebesar 0.9379 ng/ml dan 1.676 ng/ml.

Actions (login required)

View Item