ANINDITA DWI OKTARI, 141311133059 (2017) ANALISIS KADAR GLUKOSA PADA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK DENGAN SISTEM IMUNO-PROBIOSIRKULASI (SI-PBR). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_PK.BP.281 17 Okt a.pdf Download (108kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_PK.BP.281 17 Okt a.pdf Restricted to Registered users only until 12 January 2021. Download (597kB) | Request a copy

Abstract

Udang windu (Penaeus monodon) merupakan salah satu komoditas unggulan bagi sektor perikanan budidaya, namun dengan cepat produksi udang windu Indonesia mengalami penurunan dan menuju kehancuran dan sejak tahun 2002, udang vaname mulai menggantikan posisi udang windu Semakin besarnya beban pencemaran di wilayah pantai, menyebabkan menempatkan usaha budidaya udang windu pada posisi yang kian labil. Tidak kurang dari 80% lahan tambak udang yang pada era tahun 80-an sangat produktif, kini menjadi lahan kosong atau dialihkan menjadi tambak garam tradisional. Perubahan yang terjadi pada lingkungan perairan menyebabkan organisme mengalami stres. Stres adalah kondisi pada hewan sebagai akibat dari sumber stres. Pada saat stres terjadi peningkatan glukosa darah untuk mengatasi kebutuhan energi tinggi. Jika keadaan glukosa darah tinggi maka fisiologis akan terganggu bahkan dapat menyebabkan kematian. Pengembangan budidaya udang semakin membutuhkan strategi untuk meningkatkan sistem produksi, meningkatkan teknologi budidaya dan mengurangi dampak negatif tehadap lingkungan. Budidaya udang dengan Sistem Imuno- Probiosirkulasi (SI-PBR) merupakan upaya meningkatkan hasil panen udang sistem ini merupakan gabungan antara penggunaan imunosimulan, probiotik, dan filter biologis. Penelitian ini dilakukan di Pertambakan di Desa Kedung Padang, Tlocor, Jabon Sidoarjo bertujuan untuk membandingkan berapa kadar glukosa pada hemolim udang windu yang di pelihara menggunakan Sistem Imuno- Probiosirkulasi dengan yang dipelihara tidak menggunakan Sistem Imuno- Probiosirkulasi. Penelitian ini menggunakan metode survei dalam pengambilan data. Sampel udang windu yang di ambil berjumlah 27 ekor pada tambak kontrol dan 22 ekor pada tambak SI-PBR. Pengambilan hemolim diambil dari pangkal kaki jalan ke-5 dengan menggunakan spuit berukuran 1 ml. Pengukuran kadar glukosa pada hemolym dengan menggunakan glucose enzymetic colormetric test. Pada tambak SI-PBR kadar glukosa rata-rata 40,4 mg/dL dan pada tambak tanpa menggunakan SI-PBR 69,5 mg/dL. Kondisi stress pada udang paneid jika kadar glukosa lebih dari 45 mg/dL dan di bawah 14,1 mg/dL. Hasil perhitungan menggunakan uji-t 2 sampel independent didapatkan perbedaan yang siknifikan (P<0.05). Hasil pengukuran kualitas air pada tambak yang menggunakan SI-PBR menunjukkan suhu 32,5°C, DO 10 mg/L , amoniak 1 mg/L, serta pH air 7 dan salinitas sebesar 5 ppt. Sedangkan pada tambak yang tidak menggunakan SI-PBR menunjukan suhu 33,5°C, DO 5 mg/L, ammonia 0.5 mg/L serta pH air 7 dan salinitas sebesar 5 ppt. Sistem Budidaya Imuno-Probiosirkulasi (SI-PBR) memberikan pengaruh lebih baik pada kadar glukosa (tingkat stress) udang windu, karena kadar glukosa dipengaruhi oleh perubahan kualitas air.

Actions (login required)

View Item