BOEDI SETIAWAN, 068911574
(1994)
PERBANDINGAN DAYA ANTHELMINTIKA MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMU LAWAK )Curcuma xanthorrhiza) , TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa), TEMU GIRING (Curcuma heyneana) DENGAN PIPERAZIN SITRAT TERHADAP CACING Aocario suum SECARA IN-VITRO.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaku kan serta pembahasannya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Minyak atsiri dari rimpang temu ireng mempunyai daya anthelmintika yang paling kuat dibandingkan dengan minyak atsiri dari rimpang temu giring dan temu lawak maupun piperazin sitrat.
2. Minyak atsiri dari rimpang temu ireng berbeda nyata (p < 0,05) dengan minyak atsiri rimpang temu giring dan berbeda sangat nyata (p < 0,01) dengan minyak atsiri rimpang temu lawak dan piperazin sitrat.
3. Konsentrasi 2% minyak atsiri dari rimpang temu ireng dengan lama perendaman 24 jam cukup efehtif membunuh cacing Ascaris suum secara in-vitro sebesar 90%.
Actions (login required)
|
View Item |