Suci Retno Ningtiyas, 101511123119 (2018) PERBANDINGAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT DAN ARIMA (Peramalan ODHA di Provinsi Jawa Timur 2018). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) Absstrak fkm 22 18.pdf Download (53kB) | Preview
	Text (fulltext) FKM 22 18 Nin p.pdf Restricted to Registered users only until 6 February 2021. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Metode Double Exponential Smoothing Holt dan ARIMA mampu menganalisis data secara univariat yang mengandung pola musiman dan trend. Keduanya juga mengasumsikan nilai dan kesalahan dimasa lalu sebagai dasar peramalan dimasa datang. Perbandingan kedua metode dalam menganalisis data dengan tingkat kesalahan (error) yang paling kecil akan menghasilkan model terbaik dalam meramalkan suatu kasus atau peristiwa. Dalam membandingkan kedua metode digunakan jumlah ODHA di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul “Perbandingan Metode Double Exponential Smoothing Holt dan ARIMA dalam Meramalkan Jumlah ODHA di Provinsi Jawa Timur.” Penelitian ini merupakan penelitian terapan dengan menggunakan data sekunder tahun 2013-2017 yang diperoleh dari Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Unit analisis pada penelitian ini adalah ODHA di Jawa Timur. Sehingga populasi dalam penelitian ini yakni seluruh ODHA di Jawa Timur. Model Peramalan terbaik dapat dilihat dari MAPE, MAD dan MSD. Hasil peramalan data ODHA pencatatan VCT dengan model terbaik Double Exponential Smoothing yaitu dengan α (alpha) = 0,710 dan γ (gamma) = 0,039 yaitu MAPE = 26,06, MAD = 24,75 dan MSD = 1999,59. Nilai parameter alpha (level) dan gamma (trend) diperoleh dari cara coba dan salah (trial and erorr). Dengan metode ARIMA model yang memenuhi syarat stationeritas data, white noise dan residual berdistribusi normal adalah ARIMA (2,1,1) dengan error MAPE = 45,148, MAD = 91,75 dan MSD = 437781,8. Hasil peramalan data PITC metode Double Exponential Smoothing Holt dengan α(alpha) = 0,729 dan γ (gamma) = 0,035 yaitu MAPE = 20, 03, MAD = 40,09 dan MSD = 2024, 27. Dengan metode ARIMA model yang memenuhi syarat stationeritas data, white noise dan residual berdistribusi normal adalah ARIMA (0,1,1) dengan error MAPE = 17,567, MAD = 43,48 dan MSD = 3675,372 . Untuk meramalkan ODHA yang tercatat melalui VCT dan PITC di Provinsi Jawa Timur metode terbaik yang cocok adalah Double Exponential Smoothing Holt.

Actions (login required)

View Item