ELISA FEBRIANTI, 101511123028 (2018) DETERMINAN SELF EFFICACY PADA KEPESERTAAN SENAM POSYANDU LANSIA RW XII KELURAHAN SIDOTOPO. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK Fkm 31 18.pdf Download (27kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
fkm 31 18.pdf Restricted to Registered users only until 7 February 2021. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Populasi lansia diprediksi secara global terus mengalami peningkatan. Provinsi Jawa Timur berada diperingkat ketiga dengan jumlah penduduk lansia terbesar. Surabaya merupakan salah satu kota dengan populasi lansia cukup tinggi. Populasi lansia yang besar akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, ekonomi maupun kesehatan. Posyandu Lansia Kelurahan Sidotopo ikut berperan serta aktif dalam melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia dengan mengadakan kegiatan senam. Pelaksanaan senam lansia di wilayah ini juga didukung oleh kepesertaan lansia dalam mengikuti kegiatan senam. Namun dalam proses nya terdapat beberapa lansia yang tidak rutin dalam mengikuti kegiatan senam. Kepatuhan lansia untuk rutin mengikuti senam dipengaruhi oleh self efficacy. Penelitian ini mengadopsi teori self efficacy oleh Bandura. Teori ini dapat menjelaskan determinan self efficacy pada kepesertaan senam di posyandu lansia RW XII Kelurahan Sidotopo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan self efficacy pada kepesertaan senam Posyandu Lansia RW XII Kelurahan Sidotopo. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode deskriptif. Rancang bangun yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini menggunakan total populasi yang berjumlah 34 orang. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan tabulasi silang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta senam yang rutin mengikuti senam di posyandu lansia RW XII Kelurahan Sidotopo adalah peserta memiliki tingkat self efficacy tinggi. Peserta senam yang memiliki self efficacy tinggi adalah wanita, lulus perguruan tinggi, memiliki pengalaman aktivitas fisik, mendapatkan insentif, tidak melakukan pengamatan terhadap pengalaman tetangga lansia, pernah mendapatkan persuasi verbal, dan memiliki gairah emosional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, insentif, pengalaman masa lalu, persuasi verbal dan gairah emosional berperan dalam meningkatkan self efficacy lansia tentang aktivitas fisik. Sedangkan pengalaman orang lain tidak berperan meningkatkan self efficacy lansia tentang aktivitas fisik. Tingkat self efficacy yang tinggi meningkatkan kepatuhan lansia dalam melakukan aktivitas fisik. Sebaiknya perlu dilakukan kegiatan promosi kesehatan seperti penyuluhan dan mengadakan kegiatan aktivitas fisik dengan sasaran anak muda. Hal ini bertujuan untuk meningkatakan pengetahuan dan pengalaman tentang aktivitas fisik sehingga dapat meningkatkan self efficacy sejak muda. Selain itu perlu peran aktif kader lansia dan tenaga promosi kesehatan puskesmas untuk mengajak lansia mengikuti kegiatan senam secara rutin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | kkc kk FKM 31 18 fEB d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | determinan self efficacy, senam, posyandu lansia | ||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine |
||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 06 Feb 2018 21:35 | ||||||
Last Modified: | 21 Feb 2018 18:34 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/69479 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |