UFAIRA NADHIFA MISKA, 071311233090 (2017) EXTERNAL BALANCING TERHADAP PIVOT TO ASIA AMERIKA SERIKAT: ALASAN TIONGKOK MENERIMA INDIA SEBAGAI ANGGOTA SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION TAHUN 2015. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_Fis.HI.14 18 Mis e.pdf Download (132kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_Fis.HI.14 18 Mis e.pdf Restricted to Registered users only until 13 February 2021. Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text (JURNAL) JURNAL_Fis.HI.14 18 Mis e.pdf Download (377kB) | Preview

Abstract

Pada tahun 2015 Tiongkok akhirnya menerima India sebagai negara anggota di dalam Shanghai Coperation Organization, setelah sebelumnya menolak semenjak tahun 2006. Hal ini menjadi isu penting karena jika dilihat dari sejarah, Tiongkok dan India memiliki hubungan yang tidak baik, memiliki rasa kecurigaan dan rivalitas di antara kedua negara, sehingga diterimanya India sebagai negara anggota ke dalam SCO menjadi isu yang unik untuk dibahas. Penelitian ini kemudian mencoba menjelaskan mengapa Tiongkok pada akhirnya menerima India sebagai negara anggota dengan menggunakan analisis perubahan kebijakan luar negeri untuk menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan kebijakan luar negeri, salah satunya adalah faktor eksternal. Melalui analisis yang peneliti lakukan, temuan dari penelitian ini adalah bahwa Pivot to Asia yang dilakukan oleh Amerika Serikat merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi Tiongkok untuk merubah kebijakannya. Perubahan kebijakan Tiongkok disebabkan oleh adanya perasaan terancam karena kehadiran Amerika Serikat di kawasan Asia melalui Pivot to Asia. Hal ini sejalan dengan teori balance of threat yang mengatakan bahwa negara yang merasa terancam memiliki kecenderungan untuk melakukan balancing. Terbukti dengan Tiongkok yang melakukan external balancing dengan cara menormalisasi hubungan dengan negara tetangganya, terutama India guna membentuk aliansi untuk menyeimbangi Pivot to Asia Amerika Serikat.

Actions (login required)

View Item