NURLITA WULANSARI, 101511123043 (2018) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN PADA PENERAPAN PROSEDUR PERAWATAN MESIN HMC (HARBOUR MOBILE CRANE) DI PT BJTI SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
abstrak fkm 51 18.pdf Download (30kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
Fkm 51 18.pdf Restricted to Registered users only until 19 February 2021. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
PT BJTI Surabaya merupakan anak perusahaan PT PELINDO III (Persero) yang dipercaya untuk penyediaan dan perawatan alat bongkar muat pelabuhan di kawasan terminal Berlian. Kegiatan di pelabuhan petikemas sangat beresiko tinggi, karena peralatan yang digunakan merupakan pesawat angkat angkut untuk pengangkatan berat. Berdasarkan hasil observasi pernah terjadi kecelakaan kerja pada mekanik yang sedang melakukan perawatan mesin, kecelakaan yang terjadi disebabkan karena tindakan tidak aman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman dalam penerapan prosedur perawatan mesin. Menurut teori ILCI tindakan tidak aman disebabkan karena faktor manajemen (ketersediaan prosedur perawatan mesin) dan faktor penyebab dasar, yang terdiri dari karakteristik individu (usia, pendidikan, masa kerja dan pengetahuan), serta faktor pekerjaan (pengawasan dan prosedur kerja). Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 35 pekerja dari total populasi sebanyak 43 pekerja mekanik pesawat angkat angkut. Sampel diambil mekanik yang termasuk dalam kriteria inklusi yaitu pekerja mekanik HMC (Harbour Mobile Crane). Data didapatkan melalui observasi dan pengisian kuisioner kepada pekerja. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekusensi dan tabulasi silang dianalisis secara statistik menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan tidak aman dalam penerapan prosedur perawatan mesin yang dilakukan pekerja dengan kategori sedang sebesar 48,6%. Hasil korelasi menunjukkan ada hubungan yang relatif rendah antara usia, pendidikan dan pengawasan, hubungan yang cukup kuat adalah masa kerja, pengetahuan dan ketersediaan prosedur perawatan. Variabel yang ada hubungan sangat kuat adalah prosedur kerja sebesar 0,885. Kesimpulannya adalah masa kerja berkorelasi negatif bahwa semakin lama masa kerja semakin tinggi tindakan tidak aman,sedangkan semakin baik pengetahuan, pengawasan, prosedur kerja dan ketersediaan prosedur perawatan mesin maka semakin rendah tindakan tidak aman. Perlu sosialisasi prosedur kerja kepada pekerja dan untuk mengurangi tindakan tidak aman perlu disediakan pengawas lapangan serta melakukan inspeksi secara rutin dan berkala pada saat perawatan mesin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK fkm 51 18 Wul f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | tindakan tidak aman, prosedur perawatan mesin, pekerja mekanik,terminal petikemas | ||||||
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T55-T55.3 Industrial safety. Industrial accident prevention | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 19 Feb 2018 00:44 | ||||||
Last Modified: | 21 Feb 2018 17:44 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/69739 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |