RAMBO GARUDO, 101214453028 (2018) REKOMENDASI PENINGKATAN MUTU PELAYANAN GIZI BERDASARKAN GAP ANALYSIS UNTUK MENURUNKAN SISA MAKANAN (WASTE) DI RSU. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (123kB) | Preview
	Text (full text) full text.pdf Restricted to Registered users only until 16 March 2021. Download (1MB)

Abstract

Mojokerto sebesar 24,5% pada tahun 2015 menunjukkan bahwa terdapat inefisiensi dalam penyelenggaraan diet RS dan rendahnya asupan gizi kepada pasien. Tujuan penelitian ini ialah memberikan rekomendasi penurunan angka sisa makanan di rawat inap RSU WSH melalui metode gap analysis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan rancang bangun cross sectional. Waktu penelitian ini dilakukan antara bulan Oktober 2016 sampai dengan Agustus 2017. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan survei kepada pasien, manajemen RS, dietisien RS, serta petugas yang bertanggung jawab memasak masakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara harapan pasien dengan persepsi manajemen akan harapan pasien (knowledge gap), terdapat kesenjangan antara persepsi manajemen akan harapan pasien dengan persepsi petugas terhadap standar pelayanan gizi (standard gap), terdapat kesenjangan antara persepsi petugas akan standar pelayanan gizi dengan penyampaian pelayanan (delivery gap), terdapat kesenjangan antara harapan pasien dengan makanan yang diterima (service gap). Rekomendasi dari penelitian ini antara lain penambahan bumbu dan seasoning lauk nabati dari mild ke rasa yang lebih kuat, penghatan kembali makanan yang telah jadi, penggunaan trolley warmer, pengubahan waktu penyajian makanan, pemilihan jenis beras yang lebih premium, penggunaan pressure cooker untuk lauk hewani, pengurangan porsi nasi dan dialihkan ke bentuk lain, penambahan porsi lauk nabati dan sayur, penggunaan rice warmer, penggalian informasi tentang preferensi rasa, aroma, tekstur, porsi dan temperatur makanan pasien dalam bentuk survei, focused group discussion (FGD), dan meal round, edukasi pasien mengenai diet yang akan didapat di RS, penimbangan sisa makanan berkala, pembuatan standar pelayanan gizi RS, evaluasi rantai distribusi makanan dan eliminasi delay yang ada, evaluasi kemampuan teknis petugas masak, perubahan sif kerja dari 2 sif menajdi 3 sif, pemberian jam kadaluarsa makanan 3 jam setelah pemorsian per pasien.

Actions (login required)

View Item