KONTESTASI SIMBOLIK PERUPA AGUS “KOECINK” SUKAMTO DALAM ARENA SENI RUPA DI KOTA SURABAYA

TAUFIQ SHOLEKHUDDIN, 121414153030 (2018) KONTESTASI SIMBOLIK PERUPA AGUS “KOECINK” SUKAMTO DALAM ARENA SENI RUPA DI KOTA SURABAYA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (283kB) | Preview
[img] Text (full text)
full text.pdf
Restricted to Registered users only until 28 March 2021.

Download (2MB)

Abstract

Tesis berjudul “Kontestasi Simbolik Perupa Agus “Koecink” Sukamto dalam Arena Seni Rupa di Kota Surabaya” ini memfokuskan kajiannya pada keberadaan kontestasi simbolik seorang perupa dalam arena seni rupa. Subjek penelitian ini perupa Agus “Koecink” Sukamto yang terlibat berkarya dengan menggunakan ide dan gagasan agar bisa diterima masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan, yaitu 1). Bagaimana kondisi arena seni rupa Surabaya menjadi latar praktik berkesenian Agus Koecink, 2). Bagaimana strategi Agus Koecink untuk meraih legitimasi dalam arena seni rupa di Surabaya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tesis ini menyandarkan metodenya pada penelitian berparadigma kualitatif dengan pendekatan sosiologi seni. Sebagai penajaman, peneliti menggunakan teori Arena Produksi Kultural milik Pierre Felix Bourdieu. Teori tersebut mewujud dalam sebuah bentuk sistem pemikiran yang berhasil mengungkap langkah pola-pola praktik sosial yang dilakukan individu untuk menjawab permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian. Setelah analisis, didapatkan hasil temuan bahwa dalam arena seni rupa di Surabaya, legitimasi yang berhak didapatkan Agus “Koecink” Sukamto adalah legitimasi borjuis dengan ditunjukan beberapa pengakuan dari pemerintah. Agus Koecink melakukan praktik kompetitif dengan para perupa di kota Surabaya. Strategi Agus Koecink untuk meraih legitimasi dalam arena seni rupa di Surabaya dengan cara: 1) Modal ekonomi. Hasil menjual lukisan, karya yang dikoleksi oleh para kolektor dan studio seni rupa merupakan kekuatan modal ekonomi yang dimiliki oleh Agus Koecink. 2) Modal sosial. Kepercayaan pemerintah kepada Agus Koecink, merupakan kekuatan modal sosial. 3) Modal simbolik. Kepercayaan pemerintah Perancis mengundang perupa Agus Koecink untuk mengerjakan ruang ASIA di Perancis. Strategistrategi tersebut yang membuat Agus Koecink meraih legitimasi dalam arena seni rupa di kota Surabaya.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK TKSB 16/18 Sho k
Uncontrolled Keywords: Arena Produksi Kultural, Seni Rupa, Surabaya, Agus “Koecink” Sukamto.
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General) > PN1600-3307 Drama
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > S2 Kajian Sastra dan Budaya
Creators:
CreatorsNIM
TAUFIQ SHOLEKHUDDIN, 121414153030UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorIda Nurul Chasanah, Dr., S.S., M.HumUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 27 Mar 2018 19:27
Last Modified: 27 Mar 2018 19:27
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/71349
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item