ERIKA MARFIANI, NIM010980238 (2017) HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN SERUM DAN DERAJAT FRAILTY PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK USIA LANJUT Penelitian Analitik Cross Sectional Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo. Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga. (Unpublished)

Text (ABSTRAK) 1. ABSTRAK.pdf Download (492kB)

Abstract

Penyakit paru obstruktif kronik (PPO) adalah penyakit khas pada populasi umur lanjut, dengan prevalens sekitar 12% pada umur lebih dari 64 tahun. PPOK ditandai dengan obstruksi saluran napas dan gangguan pertukaran gas. PPOK banyak didapatkan pada orang umur lanjut dan menanggung risiko penting untuk terjadinya morbiditas dan mortalitas. Meskipun penyakit ini dapat dicegah tetapi prevalens tetap tinggi karena kebiasaan merokok semakin meningkat. Faal paru dalam hal ini FEV1 merupakan pemeriksaan penting untuk sarana diagnosis PPOK dan menilai obstruksi saluran napas. METODE Studi ini dilakukan dengan desain potong lintang observasional untuk menilai derajad obstruksi saluran napas pada subjek PPOK merujuk pada kriteria GOLD. Studi ini dilakukan di Poli Paru dan Geriatri RSUD Dr Soetomo Surabaya. Kriteria inklusi subjek berumur lebih dari 60 tahun . Diagnosis PPOK berdasarkan FEV1/FVC setelah bronkodilator kurang dari 0,7 Derajad obstruksi ditentukan dengan kriteria GOLD I (ringan) bila FEV1/prediksi > 80%., GOLD II (sedang) bila FEV1/prediksi 50- 80%., GOLD III (berat) bila FEV1/prediksi 30-50%. GOLD IV (sangat berat) bila FEV1/prediksi <30%. Sampel diambil secara konsekutif. HASIL Sejumlah 38 subjek berpartisipasi pada studi ini. Sebagian besar berumur rentang 70-74 tahun. Derajad obstruksi didapatkan pada obstruksi derajad ringan dan tidak didapatkan subjek dengan obstruksi sangat berat. KESIMPULAN Subjek umur lanjut yang menderita PPOK sebagian besar derajad obstruksinya tingkat sedang.

Actions (login required)

View Item