KATEGORI DAN FUNGSI KATA UMPATAN DALAM SERIAL TELEVISI JEPANG DRAGON ZAKURA

AYU KARTIKA SARI, 121013019 (2018) KATEGORI DAN FUNGSI KATA UMPATAN DALAM SERIAL TELEVISI JEPANG DRAGON ZAKURA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
KKB KK-2 FS.J.15-18 Sar k ABSTRAK.pdf

Download (90kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
KKB KK-2 FS.J.15-18 Sar k SKRIPSI.pdf
Restricted to Registered users only until 5 April 2021.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Bahasa merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi masyarakat untuk dapat saling berkomunikasi antara satu sama lain. Bahasa dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan ini. Karena itulah, sosiolinguistik yang mempelajari hubungan keduanya menjadi hal yang penting pula. Bahasa sendiri memiliki banyak variasi, tetapi dalam penelitian ini peneliti ingin mencoba untuk menganalisa bahasa buruk, yaitu mengenai kata umpatan yang mana banyak dianggap hal yang tabu oleh masyarakat. Umumnya, mengumpat digunakan untuk mengekspresikan perasaan seseorang, misalnya marah. Orang cenderung untuk menghindarinya karena nuansanya yang kasar. Berpikir bahwa variasi bahasa ini akan berbenturan dengan norma sosial dan kesopanan. Padahal, disamping ekspresi marah, mengumpat bisa digunakan untuk menunjukkan kegembiraan, keterkejtan, atau ketidak percayaan, bahkan untuk membangun suasana akrab. Melihat semua hal itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang variasi bahasa satu ini. Objek penelitian ini berupa drama Jepang Dragon Zakura yang memiliki total 11 episode. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan kategori dan fungsi dari kata kasar yang terdapat dalam drama tersebut. Penulis menggunakan teori Sosiolinguistik Holmes dan juga fungsi tipe fungsi kata umpatan yang dikemukakan oleh Andersson and Trudgill. Selain itu, penulis juga menggunakan Tata Bahasa Kasar yang dikemukakan oleh Yamauchi untuk melihat bagaimanakah kata-kata kasar melalui kacamata orang Jepang sendiri. Setelah dilakukan penelitian, kata umpatan dalam drama ini dapat dikategorikan dalam kata ganti orang, kata sifat, kata benda, kata kerja, dan lainnya yang terdiri dari kumpulan kata (frase). Kemudian, fungsi kata umpatan yang ditemukan antara lain, fungsi emotif (untuk mengekspresikan kembiraan, kesal atau sebal, ketidakpercayaan, khawatir, malu, marah, perasaan tidak suka), referensial (menghina, menyindir), direktif (nasihat), dan fatik (pengakraban). Penulis hanya memukan tiga dari empat fungsi kata umpatan dari Andersson and Trudgill, antara lain kasar/kejam (untuk mengekspresikan marah, menghina, menyindir, dan nasihat), kata seru/lontaran (untuk mengekspresikan rasa kesal atau sebal, malu, kegembiraan, ketidakpercayaan, perasaan tidak suka, khawatir), dan lucu/bercanda (untuk pengakraban). Untuk konsep dari Yamauchi, ditemukan perubahan bentuk akhir pada kata sifat (urusee, uzee) dan kata kerja ~yagaru yang mengindikasikan kebencian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FS.J.15/18 Sar k
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General) > PN1600-3307 Drama
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Jepang
Creators:
CreatorsNIM
AYU KARTIKA SARI, 121013019UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorParwati Hadi Noorsanti, S.S, M.Pd.UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 04 Apr 2018 22:01
Last Modified: 04 Apr 2018 22:01
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/71650
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item