IGNATIUS NALARKUSUMAMURTI SUTIRTO, 091614653003 (2018) ANALISIS KUALITAS DAN KUANTITAS LUKA PADA KORBAN DALAM MENGASUMSI KONDISI PSIKOLOGIS PELAKU UNTUK MENETAPKAN PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PELAKU. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (Abstrak)
TIF. 05-18 Sut a Abstrak.pdf Download (43kB) | Preview |
|
Text (Fulltext)
TIF. 05-18 Sut a.pdf Restricted to Registered users only until 25 June 2021. Download (894kB) | Request a copy |
Abstract
Dalam proses penegakan hukum seringkali ditemukan kasus di mana pelaku/terdakwa memiliki kondisi psikologis yang memposisikan pelaku/terdakwa sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) / Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Secara prosedural, pemeriksaan untuk menentukan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) / Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) harus memenuhi beberapa syarat seperti yang dijelaskan dalam KUHP pasal 44 dan juga Undang-Undang Kesehatan no 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa Pasal 71.; namun syarat-syarat tersebut cenderung tidak fleksibel terhadap perkembangan masyarakat khususnya masyarakat Indonesia yang memiliki kemajemukan yang tinggi, dan sistem hukum Indonesia yang berbeda dengan negar-negara lain. Selain itu syarat-syarat ini rentan untuk dieksploitasi sebagai jalan keluar menghindari pertanggungjawaban hukum dalam beberapa kasus yangterjadi belakangan ini terutaama kasus besar. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang sekiranya bisa memberikan data pemeriksaan tambahan yang dapat meningkatkan objektivitas dan reliabilitas dari analisis penyidik dalam penegakan hukum yaitu berupa analisis luka. Dalam penelitian ini, akan dibandingkan beberapa laporan medis dengan (1) pelaku yang normal, (2) pelaku didiagnosis sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) / Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), (3) korban dengan kualitas luka yang parah, (4) korban dengan kuantitas luka yang banyak. Kesimpulannya adalah ada sebuah korelasi antara jumlah luka dengan manner of death korban yang apabila ditelusuri dapat memberikan data tambahan untuk memberikan gambaran emosional pelaku saat kejadian. Hal ini masih perlu diuji ulang dengan jumlah sample yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih valid dan reliable mengingat sample yang digunakan adalah laporan pemeriksaan jenazah, dan seringkali laporan yang ada berada dalam kondisi (a) hilang atau (b) tidak selesai karena dilampirkan surat tidak bersedia untuk diotopsi.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TIF. 05-18 Sut a | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Psikologi Forensik, Pemeriksaan Luka, Kegilaan | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA1001-1171 Forensic medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine | |||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 24 Jun 2018 22:26 | |||||||||
Last Modified: | 24 Jun 2018 22:26 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/72669 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |