Rani Widya, NIM011611223013 (2018) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENANGANAN NYERI HAID PRIMER REMAJA PUTRI DI SMAN 4 SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_FK.BID 32 18 Wid f.pdf Download (367kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_FK.BID 32 18 Wid f.pdf Restricted to Registered users only until 12 July 2021. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Nyeri haid dikarakteristikkan sebagai nyeri singkat sebelum awitan atau selama menstruasi. Nyeri haid telah dilaporkan sebagai keluhan ginekologi paling umum dan paling sering menyebabkan ketidakhadiran seorang remaja atau dewasa dari pekerjaan, sekolah ataupun aktivitas lainnya. Masalah dalam penelitian ini adalah sebagian besar remaja putri mengalami nyeri haid, akan tetapi mereka tidak tahu dan tidak melakukan perilaku dalam mengatasi nyeri haid yang mereka alami padahal nyeri pada saat haid telah memberikan pengaruh pada kualitas hidup mereka seperti gangguan aktivitas dan ketidakhadiran di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor apasaja yang berhubungan dengan upaya penanganan nyeri haid primer remaja putri. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasinya adalah remaja putri kelas XI yang bersekolah di SMAN 4 Surabaya. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Besar sampel 173 responden. Variabel independennya adalah usia menarche, pengetahuan, sikap dan keterpaparan sumber informasi dan variabel dependennya adalah upaya penanganan nyeri haid primer. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil analisis univariat pada penelitian ini yaitu, hampir seluruh siswi kelas XI yang pernah mengalami nyeri haid primer di SMAN 4 Surabaya (87,75%). Sebagian besar upaya penanganan nyeri haid primer termasuk kategori baik sebesar 55,5%. Sebagian besar responden dengan usia menarche 12-14 tahun (79,8%), pengetahuan tinggi (57,2%), sikap positif (60,1%), terpapar sumber informasi (56,1%). Hasil analisis bivariat, setelah dilakukan uji statistik menyatakan ada hubungan signifikan antara pengetahuan (p= 0,042) dengan upaya penanganan nyeri haid primer. Kekuatan hubungan dari nilai koefisien phi= 0,166 adalah lemah positif dengan signifikansi 0,029. Sedangkan nilai OR= 1,971 (95% CI 1,069-3,636) yang artinya siswi yang pengetahuannya tinggi memiliki peluang sebesar 1,971 kali lebih besar untuk melakukan upaya penanganan nyeri haid dengan baik. Ada hubungan signifikan antara keterpaparan sumber informasi (p= 0,040) dengan upaya penanganan nyeri haid primer. Kekuatan hubungan dari nilai koefisien phi= 0,168 adalah lemah postif dengan signifikansi 0,027. Sedangkan nilai OR menunjukkan nilai 1,985 (95% CI 1,078-3,656) yang artinya siswi yang terpapar sumber informasi memiliki peluang sebesar 1,985 kali lebih besar untuk masuk ke dalam kategori upaya penanganan baik. Namun tidak ada hubungan signifikan antara usia menarche (p= 0,976) dan sikap (p= 0,188) dengan upaya penanganan nyeri haid primer. Kesimpulan penelitian ini, ada hubungan antara pengetahuan dan keterpaparan sumber informasi dengan upaya penanganan nyeri haid primer. Namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia menarche dan sikap dengan upaya penanganan nyeri haid primer remaja putri di SMAN 4 Surabaya. Diperlukan upaya promosi kesehatan dengan menggunakan berbagai media yang komprehensif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterpaparan informasi. IR_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI FAKTOR-

Actions (login required)

View Item