OUTCOME NEONATUS PADA PASIEN PREEKLAMPSIA DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2017

Austana Nur Hafizh, NIM011511133079 (2018) OUTCOME NEONATUS PADA PASIEN PREEKLAMPSIA DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2017. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf

Download (125kB) | Preview
[img] Text (Fulltext)
FK PD 65 18 Haf o.pdf
Restricted to Registered users only until 13 December 2021.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Preeklampsia adalah penyakit kehamilan spesifik yang melibatkan berbagai sistem dalam tubuh. Preeklampsia biasanya terjadi 20 minggu setelah usia gestasi. Pada pasien preeklampsia, gejala utama adalah tekanan darah yang terus meningkat dan proteinuria, disertai trombositopenia (trombosit <100.000/microliter) yang mengakibatkan kerusakan fungsi liver (kerja enzim liver yang meningkat dua kali lipat dari normal), ginjal (serum kreatinin yang meningkat), edema paru, gangguan penglihatan, dan kelainan pada otak. Preeklampsia pada ibu diawali dengan perkembangan arteri spiralis yang inade kuat sehingga remodelling menjadi terganggu. Akibatnya terjadi vasokontriksi pada arteri spiralis yang berfungsi menyuplai darah ke plasenta (hipoperfusi). Suplai darah yang kurang menyebabkan plasenta terganggu, lalu mengeluarkan partikel syncytial beserta toxin yang masuk menuju sirkulasi ibu. Terjadi disfungsi endotel pada ibu yang menyebabkan beberapa gejala seperti hipertensi, proteinuria, dan edema. Peneliti melakukan pengamatan terhadap outcome bayi pada pasien preeklampsia di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2017 agar mengetahui karakteristik bayi yang lahir dari pasien preeklampsia sehingga dapat melihat survival rate dari setiap variabel yang telah ditentukan dan faktor yang paling memengaruhi kematian bayi. Metode penelitian ini menggunakan desain retrospektif cross sectional. Populasi yang dipakai pada penelitian ini adalah bayi yang dilahirkan dari pasien preeklampsia di RSUD Dr. Soetomo periode Januari-Desember 2017. Karakteristik bayi yang yang diamati adalah berat bayi lahir, outcome, dan Apgar Score menit ke-5, sedangkan karakteristik ibu adalah usia kehamilan, umur, status paritas, cara persalinan, dan komplikasi ibu. Survival rate paling baik yaitu pada usia kehamilan ≥37 minggu (96,5%), status paritas primipara (82,7%), sebagian bayi yang lahir dengan BBLN dan makrosomia (>90%), bayi yang lahir dengan cara persalinan per abdominam (81%) dan sebagian bayi yang lahir dengan komplikasi ibu berupa eklampsia dan sepsis (>80%). Faktor yang paling memengaruhi antara usia kehamilan ibu dengan preeklampsia (p=0.000) dan cara persalinan ibu dengan preeklampsia (p=0.000) dengan kejadian kematian bayi, dan faktor yang tidak memengaruhi antara usia ibu dengan preeklampsia (p=0.096) dan status paritas ibu dengan pre eklampsia (p=0.043) dengan kejadian kematian pada bayi. Dapat disimpulkan bahwa variabel yang menentukan survival rate bayi adalah usia kehamilan, paritas, berat bayi lahir, cara persalinan, dan komplikasi, dengan rerata angka SR >60%, lalu faktor yang paling memengaruhi kematian bayi hingga lebih dari dua kali lipat adalah semakin kecil usia kehamilan (<28 minggu) dibandingkan usia kehamilan 28-34 minggu, serta cara persalinan pasien preeklampsia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KK KKA FK. PD. 65/18 Haf o
Uncontrolled Keywords: Neonatal death; survival rate; pre eclampsia; contributing factors
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
Austana Nur Hafizh, NIM011511133079NIM011511133079
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorKristanti Wanito Wigati, dr., MSi.UNSPECIFIED
Thesis advisorErnawati, Dr. , dr., Sp. OG (K)UNSPECIFIED
Depositing User: Dewi Puspita
Date Deposited: 13 Dec 2018 14:47
Last Modified: 13 Dec 2018 14:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/76724
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item