BAROKATUN NI’MAH, 121411131060 (2018) LAKON WAYANG THENGUL SAWUNGGALING DALAM TRADISI NYADRAN : ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI BAGI MASYARAKAT DESA YUNGYANG, KECAMATAN MODO, KABUPATEN LAMONGAN. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
FS BI 115 18 Nim l ABSTRAK.pdf Download (30kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FS BI 115 18 Nim l.pdf Restricted to Registered users only until 18 December 2021. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut. Pertama, mendokumentasikan lakon Wayang Thengul dalam tradisi nyadran. Kedua, mengungkapkan struktur lakon Wayang Thengul Sawunggaling dalam tradisi nyadran. Ketiga, mengungkapkan fungsi lakon wayang thengul Sawunggaling dan tradisi nyadran bagi masyarakat Desa Yungyang, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah folklor. Teknik pengumpulan data terdiri atas tahap prapenelitian, penelitian di tempat, dan pembuatan naskah folklor bagi pengarsipan. Data yang didapatkan dari tahap pengumpulan tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu mendeskripsikan data dan menganalisisnya secara seksama, kemudian mendeskripsikan wilayah kebudayaan menggunakan metode etnografi. Penelitian ini menggunakan teori struktural Robert Stanton yang mengungkap unsur tema, tokoh, latar, dan amanat. Sedangkan untuk mengungkap unsur alur menggunakan acuan penelitian "Lingkungan Hidup dalam Mitos Dewi Sri Versi Jawa Timur dan Jawa Tengah" penelitian Trisna Kumala Satya Dewi, dkk (1995). Dalam menganalisis alur terlebih dahulu melakukan identifikasi kejadian dan peristiwa untuk mengetahui motif cerita. Lakon Sawunggaling dan tradisi nyadran merupakan suatu bagian dari folklor, sehingga untuk mengungkap fungsi menggunakan teori fungsi menurut William R. Bascom dan Alan Dundes. Penelitian ini dilakukan di Dusun Yungyang, Desa Yungyang, Kecamatan Modo, Lamongan. Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan. Pertama, dokumentasi Wayang Thengul lakon Sawunggaling. Kedua, hasil analisis struktural yang mengungkap unsur-unsur instrinsik yaitu: tema, tokoh dan penokohan, alur, latar cerita dan amanat. Ketiga, fungsi tradisi nyadran, yaitu: sebagai alat pendidikan, pengikat solidaritas kelompok, dan alat sanksi sosial. Fungsi pertunjukan Wayang Thengul bagi masyarakat pendukungnya, yaitu: sebagai sebagai hiburan, kritik sosial, dan penyampai amanat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS BI 115/18 Nim l | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Wayang Thengul, Sawunggaling, tradisi nyadran, struktural, dan fungsi. | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > PJ Semitic > PJ6073-7144 Language | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 18 Dec 2018 15:47 | ||||||
Last Modified: | 18 Dec 2018 15:47 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/76931 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |