ANDREE AULIA RAHMAT, 101614353016 (2018) HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN INFEKSI TRANSOVARIAL VIRUS DENGUE DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN PASURUAN. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text (Abstrak)
TKL. 22-18 Rah h Abstrak.pdf Download (54kB) |
|
Text (Fulltext)
TKL. 22-18 Rah h.pdf Restricted to Registered users only until 28 December 2021. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu wilayah dengan angka kematian akibat penyakit DBD tertinggi dibandingkan kabupaten atau kota lainnya, yaitu sebanyak 28 orang. Menurut data jumlah pasien yang terinfeksi DBD di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2015 sebanyak 686 orang, sedangkan kasus meninggal pada pasien DBD sebanyak 28 orang dengan CFR 4,08%. Diperlukan upaya dalam menentukan kebijakan strategi pengendalian vektor secara efektif dan efesien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan faktor lingkungan dan infeksi transovarial virus dengue dengan kejadian DBD di Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian analitik observasional dengan disain kasus kontrol terdiri dari 76 sampel. Data di analisis secara multivariabel dengan menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu suhu udara di dalam rumah p = 0,007 (OR = 5,127; 95% CI (1,563≤ OR ≤ 16,821), kelembaban udara di dalam rumah p = 0,016 (OR = 5,509; 95% CI (1,366≤ OR ≤ 22,210), keberadaan jentik p = 0,005 (OR = 8,144; 95% CI (1,894≤ OR ≤ 35,023), sedangkan pH air pada penampungan air di dalam rumah (p = 0,107) dan infeksi transovarial virus dengue tidak berhubungan dengan kejadian DBD di Kabupaten Pasuruan. Faktor dominan yang paling berhubungan dengan kejadian DBD adalah keberadaan jentik. Dianjurkan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas yaitu dapat meningkatkan program pengendalian DBD melalui system kewaspadaan dini dengan lebih gencar mengadakan promosi dan sosialisasi terhadap masyarakat melalui media yang sering digunakan oleh masyarakat, misalnya promosi menggunakan media sosial dan kepada masyarakat untuk perlu meningkakan upaya perlindungan diri terhadap penularan penyakit DBD, terutama saat beraktifitas di luar rumah saat bermain, sekolah dan bekerja dengan menggunakan pakaian yang dapat mencegah gigitan nyamuk, menguras bak mandi dan TPA lainnya secara rutin atau dua kali dalam seminggu agar tidak ada telur nyamuk yang menempel di dinding bak mandi, dan mengubur barang-barang bekas agar tidak di jadikan tempat berkembang biaknya nyamuk.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TKL. 22-18 Rah h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Faktor Risiko, Kejadian DBD, Infeksi Transovarial, Virus Dengue | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA565-600 Environmental health | |||||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Lingkungan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 28 Dec 2018 08:25 | |||||||||
Last Modified: | 28 Dec 2018 08:25 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/77359 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |