Anastasia Patty, NIM011511133001 (2018) FUNCTIONAL OUTCOME PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI POLI REHABILITASI MEDIK RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI 2015 – DESEMBER 2016. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (Abstrak) Abstrak.pdf Download (84kB)
	Text (Fulltext) FK PD 125 18.pdf Restricted to Registered users only until 9 January 2022. Download (818kB) | Request a copy

Abstract

Stroke merupakan penyebab kedua kematian di seluruh dunia pada tahun 2016 (WHO, 2018) dan penyebab terbanyak kedua disabilitas (Feigin et al., 2017). Di Indonesia, stroke merupakan penyebab kematian utama yaitu sebesar 21,2% dari jumlah kematian total atau sekitar 328.500 orang di tahun 2012 (Who.int, 2012). Menurut hasil Riskesdas 2013, prevalensi stroke di Jawa Timur adalah yang tertinggi keempat bila dibandingkan dengan provinsi lain. Prevalensi ini meningkat dua kali lipat dari 8‰ di tahun 2007 menjadi 16 ‰ di tahun 2013. Sebanyak 87% dari semua stroke adalah stroke iskemik yang umumnya menyebabkan kecacatan jangka panjang (Alireza et al., 2009). Rehabilitasi penderita stroke fase awal paling baik dilakukan di rumah sakit dan fase lanjut dilakukan di pusat rehabilitasi. Tujuan rehabilitasi stroke yaitu meningkatkan kualitas hidup penderita, mengurangi komplikasi akibat stroke, dan mencapai tingkat independensi sesuai manusia normal (Laswati, et al., 2015). Salah satu cara untuk mengevaluasi tujuan tersebut adalah dengan menilai status fungsional penderita stroke sebelum dan sesudah terapi rehabilitasi medik di RSUD Dr. Soetomo menggunakan indikator Barthel Index. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui nilai Barthel Index pasien stroke iskemik pada terapi pertama dan kelima, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta jenis terapi yang diberikan di poli Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan mengumpulkan data functional outcome pada pasien stroke iskemik di poli Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya, secara retrospektif melalui rekam medik pasien periode Januari 2015 – Desember 2016. Dari 50 pasien yang menjalani terapi pertama, didapatkan nilai total Barthel Index yakni sebanyak 3 pasien totally dependent (6%), 10 pasien severely dependent (20%), 18 pasien moderately dependent (36%), 8 pasien slightly dependent (16%), dan 11 pasien independent (22%). Hanya 5 pasien yang rutin mengikuti terapi hingga terapi kelima. Empat orang diantaranya mengalami peningkatan functional outcome dan satu orang mempunyai functional outcome yang tetap. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi functional outcome pasien adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan status pekerjaan, jumlah serangan stroke, klinis pasien, faktor risiko stroke iskemik, waktu permulaan terapi, dan jenis terapi. Terapi yang diberikan dapat berupa latihan fisik, occupational therapy, modalitas, speech therapy, dan ortotis prostetis. Pada penelitian ini, hanya dipaparkan functional outcome secara deskriptif. Untuk itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti hubungan functional outcome dengan karakteristik pasien dan jenis terapi secara uji statistik. Peneliti juga berharap agar penelitian selanjutnya dapat meneliti functional outcome dengan alat ukur selain Barthel Index.

Actions (login required)

View Item