LEIDY HERLIN RUMBIAK, 021511133166 (2018) PENGARUH VARIASI LAMA PENYINARANLASER DIODA 405 NM TERHADAP VIABILITAS SEL FIBROBLAS BHK-21. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_KG.112 18 Rum p.pdf Download (131kB)
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_KG.112 18 Rum p.pdf Restricted to Registered users only until 10 January 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Laser merupakan perangkat yang memiliki kemampuan sebagai pemotong jaringan keras dan lunak, hemostasis, detoksifikasi, biostimulasi dan antibakteri. Namun, Laser disebut memiliki Biphasic Dose Response (BDR), yaitu respon biostimulasi dan bioinhibisi. Uji viabilitas merupakan salah satu metode untuk mengetahui biokompatibilitas laser diode 405 terhadap sel fibroblas sebelum dapat digunakan sebagai terapi dalam bidang kedokteran gigi. Tujuan: Untuk membuktikan variasi lama penyinaran laser dioda 405 nm dapat menyebabkan respon biostimulasi dan bioinhibisi yang berpengaruh pada viabilitas sel fibroblas BHK-21. Metode: Uji viabilitas dilakukan menggunakan sel fibroblas BHK-21 yang dimasukkan ke dalam microplate 96-well kemudian disinari laser diode 405 nm dengan variasi lama penyinaran selama 30, 60, 120, 240, dan 480 detik. Setelah penyinaran sel diinkubasi selama 24 jam. Sitotoksisitas diobservasi menggunakan MTT assay dan ELISA reader. Data dianalisa menggunakan Kolmogorov-Smirnov test, Levene Test, Welch ANOVA, dan HSD Tukey. Hasil: Sel fibroblas BHK-21 dengan penyinaran laser dioda 405 nm dengan lama penyinaran 30, 60, 120, dan 240 detik memiliki viabilitas sama dengan kontrol sel, sedangkan pada lama penyinaran 480 detik viabilitasnya melebihi kontrol sel. Simpulan: Laser dioda 405 nm dengan lama penyinaran 30, 60, 120, dan 240 tidak memiliki pengaruh terhadap viabilitas sel fibroblas BHK-21, sedangkan pada lama penyinaran 480 detik menyebabkan respon biostimulasi sehingga viabilitas sel fibroblas BHK-21 meningkat.

Actions (login required)

View Item