Gilda Hartecia, NIM011511133102 (2018) Hubungan Jumlah Sel Plasma dengan Densitas Helicobacter pylori pada Jaringan Biopsi Endoskopi Gaster Penderita Gastritis Kronis. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) FK PD 179-18 Har h abstrak.pdf Download (74kB)
	Text (FULLTEXT) FK PD 179-18 Har h.pdf Restricted to Registered users only until January 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Helicobacter pylori tetap menjadi penyebab tersering terjadinya gastritis kronis karena kemampuannya untuk berkolonisasi di lingkungan gaster dalam waktu yang lama. Masuknya H. pylori melalui saluran pencernaan memicu respon imun tubuh yang kuat, menyebabkan tubuh mengaktifkan reaksi inflamasi. Reaksi inflamasi tidak berhenti selama H. pylori masih berkolonisasi di dalam gaster. Reaksi ini melibatkan berbagai macam sel dan mediator imun di dalam tubuh, salah satunya adalah sel plasma. Sel plasma adalah limfosit B yang telah berdiferensiasi dan mampu menghasilkan antibodi dengan tiga macam isotipe: Imunoglobulin M (IgM), Imunoglobulin G (IgG), dan Imunoglobulin A (IgA). Ketiga isotipe antibodi tersebut mengalami peningkatan seiring dengan tingginya densitas kolonisasi H. pylori. Peningkatan densitas H. pylori dipercaya memicu peningkatan jumlah sel plasma yang menetap di jaringan mukosa gaster sebagai salah satu sel inflamasi. Akumulasi sel plasma menghasilkan titer antibodi tinggi yang bersirkulasi di dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah sel plasma dengan densitas H. pylori pada jaringan biopsi endoskopi gaster penderita gastritis kronis. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh blok parafin yang berisi jaringan biopsi endoskopi gaster dengan gastritis kronis, tersimpan di Instalasi Patologi Anatomi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh blok parafin yang berisi jaringan biopsi endoskopi gaster dengan gastritis kronis pada tahun 2017, dengan besar sampel sebesar 30 buah yang dihitung dengan rumus Taro Yamane. Variabel bebas dari penelitian ini adalah densitas H. pylori dan jumlah sel plasma sebagai variabel terikat, keduanya dihitung dengan mikroskop cahaya menggunakan perbesaran 400x. Spesimen jaringan biopsi endoskopi gaster penderita gastritis kronis akan dipulas dengan dua teknik pewarnaan berbeda. Untuk menghitung jumlah sel plasma, akan dipulas dengan teknik pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) kemudian dihitung jumlah pastinya dalam satu lapang pandang dengan sel plasma terbanyak. Untuk menghitung densitas H. pylori, akan dipulas dengan teknik pewarnaan Modified Giemsa (Diff Quik) kemudian dihitung densitasnya menggunakan Visual Analogue Scale dari Updated Sydney System yang bersifat semikuantitatif dengan melihat ke seluruh lapang pandang. Hubungan kedua variabel ini dicari menggunakan uji Kendall's tau-b. Hubungan dikatakan signifikan secara statistik jika nilai p<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara jumlah sel plasma dengan densitas H. pylori pada 30 spesimen jaringan biopsi endoskopi gaster penderita gastritis kronis, dengan nilai p=0,536. Hal ini terjadi karena sel plasma yang menetap di jaringan mukosa gaster tidak menandakan infeksi spesifik untuk H. pylori saja. Sehingga, penyebab lain yang berhubungan dengan peningkatan jumlah sel plasma perlu diteliti lebih lanjut. Penggunaan penghitungan jumlah sel plasma yang lebih spesifik terhadap infeksi H. pylori disarankan jika dilakukan penelitian yang serupa.

Actions (login required)

View Item