AZMI LESTARI PRASETYOWATI., 141311133095 (2018) Manajemen Pemberian Kombinasi Pakan Pada Induk Udang Windu (Penaeus monodon) Dengan Menggunakan Cacing Laut (Nereis sp.) Dan Cumi-Cumi (Loligo sp.) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Surabaya. (Unpublished)

	Text (Abstrak) PKL.PK.BP. 170-18 Pra m Abstrak.pdf Download (34kB)
	Text (Fulltext) PKL.PK.BP. 170-18 Pra m.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2022. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan dalam program revitalisasi perikanan. Udang windu (Penaeus monodon) merupakan udang asli Indonesia yang mudah utnuk di budidayakan di perairairan payau. Udang windu juga termasuk salah satu komoditas ekspor non migas dalam sektor perikanan. Kegiatan produksi calon induk udang windu merupakan rangkaian proses pemuliaan untuk menghasilkan induk unggul.Induk udang memerlukan pakan alami yang berkualitas untuk menunjang bioreproduksinya. Pakan alami yang diberikan sebagai pakan induk udang pada umumnya terdiri dari beberapa jenis antara lain cacing laut atau Polychaeta,cumi-cumi,kekerangan dan pakan komersial. Kandungan nutrisi meliputi protein dan lemak ,serta hormon steroid yang berperan penting dalam bioreproduksi udang. Ada beberapa jenis pakan alami yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu cacing laut (Nereis sp.),dan cumi-cumi (Loligo sp). Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pakan pada induk udang windu (Penaeus monodon) dengan menggunakan Cacing Laut (Nereis sp.) dan Cumi-cumi (Loligo sp.) dan untuk mengetahui kendala dalam manajemen pemberian pakan pada induk udang windu (Penaeus monodon). Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Kabupaten Jepara Jawa Tengah pada tanggal 18 Januari 12 Februari 2016. Kegiatan manajemen pemberian kombinasi pakan pada induk udang windu meliputi persiapan bak, seleksi induk, persiapan pakan, cara pemberian pakan, monitoring fekunditas dan daya tetas telur, dan juga kendala dalam pemberian pakan. Pada pemeliharaan induk udang windu, dalam satu bak berisi 17 ekor induk udang windu yang telah terlebih dahulu dilakukan proses ablasi mata. Dalam masa pemeliharaan induk udang windu sangat berpengaruh terhadap kualitas dan keberhasilan pembenihan udang windu.Indukan yang digunakan yaitu indukan yang belum matang gonad. Yang kemudian pematangannya dipacu dengan proses ablasi mata dan pemberian pakan secara kombinasi.Pemberian kombinasi pakan induk udang windu dengan pakan alami berupa cacing laut dan cumi-cumi. Bahan pakan tersebut sangat baik untuk memacu tingkat kematangan gonad lebih cepat dan menghasilkan jumlah telur yang banyak serta kualitas telur yang baik karena memiliki kandungan protein yang tinggiyaitu56,29%. Setelah pemberian pakan secara kombinasi dilakukan selama dua hingga tiga minggu kemudian dilakukan monitoring fekunditas dan daya tetas terhadap induk udang windu. Presentase yang dihasilkan mencapai 73%, hal tersebut dapat dikategorikan penetasan telur induk udang windu sangat baik karena melebihi rata-rata 50%.

Actions (login required)

View Item