Christina Meilani Susanto, dr., NIM011318086306 (2018) BRAIN DERIVED NEUROTROPHIC FACTOR (BDNF) SERUM SEBAGAI BIOMARKER ENDOMETRIOSIS PADA KASUS LAPAROSKOPI DI RSUD DR. SOETOMO DAN RS JEJARING TAHUN 2017-2018. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) Abstrak TKKU. 41 18 Sus b.pdf Download (164kB)
	Text (FULLTEXT) Fulltext TKKU. 41 18 Sus b.pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2022. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai BDNF serum sebagai biomarker endometriosis Metode: Merupakan studi observasional analitik dengan desain cross sectional, menggunakan uji diagnostik untuk menilai sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif (NPP), nilai prediksi negatif (NPN), likelihood ratio (LR) (+), dan LR (-). Penelitian ini melibatkan wanita yang menjalani laparoskopi di RSUD Dr. Soetomo dan RS jejaring periode tahun 2017-2018. Hasil: Sebanyak 50 wanita direkrut dalam penelitian sejak Oktober 2017 – Agustus 2018, terdiri dari 36 kasus dan 14 kontrol. Pengambilan darah dilakukan sebelum operasi, saat fase luteal (dihitung 4-7 hari sebelum menstruasi yang akan datang), kemudian diperiksa kadar BDNF dalam serum. Kadar BDNF dalam serum kelompok wanita endometriosis lebih tinggi signifikan (30.422,75 ± 7.411,61 pg/mL) dibandingkan kelompok kontrol (25.664,79 ± 3.299,60 pg/mL), p=0,026. Terdapat hubungan sedang antara derajat nyeri dengan kadar BDNF dalam serum pada kelompok endometriosis (r=0,440, nilai p 0,007). Uji diagnostik pada kelompok endometriosis dengan nilai cut off 27.063,50 pg/mL, diperoleh nilai sensitivitas 66,7, spesifisitas 64,3, NPP 82,8, dan NPN 53,57, LR (+) 1,86, dan LR (-) 0,52. Kesimpulan: Kadar BDNF dalam serum wanita endometriosis lebih tinggi dibandingkan non endometriosis, namun belum bisa digunakan sebagai biomarker endometriosis.

Actions (login required)

View Item