DIANDRA HARTONO, 141511233071 (2018) PEMANFAATAN RUMPUT LAUT SEBAGAI PENGHARUM RUANGAN DI BALAI BESAR PENGUJIAN PENERAPAN HASIL PERIKANAN JAKARTA TIMUR. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. (Unpublished)
Text (ABSTRACT)
KKC KK PKL PK BP 211-18 Har p-Abstrak.pdf Download (39kB) |
|
Text (FULLTEXT)
KKC KK PKL PK BP 211-18 Har p.pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2022. Download (965kB) | Request a copy |
Abstract
Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii termasuk dalam golongan ganggang merah (Rhodophyceae) penghasil karaginan. Karaginan merupakan hidrokoloid yang penting karena memiliki aplikasi yang sangat luas dalam industri pangan dan non pangan. Salah satu produk olahan non pangan yang terbuat dari Kappaphycus alvarezii adalah pengharum ruangan. Praktek Kerja Lapang yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan produk non pangan yang berbasis rumput laut yang dapat dikembangkan dalam masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2017 hingga 18 Januari 2018. Pengambilan data dilakukan dengan metode partisipasi aktif, wawancara, observasi, serta studi pustaka. Teknik pengolahan produk pengharum ruangan berbasis rumput laut di BBP2HP menggunakan dua metode yaitu menggunakan metode KOH dan metode karaginan. Pada metode KOH, rumput laut Kappaphycus alvarezii dibleaching terlebih dahulu, kemudian direndam dalam larutan KOH lalu direbus selama 10- 15 menit hingga lunak dan ditiriskan. Hasil rebusan disaring dan diberikan fragrance sebanyak 5-7 tetes kemudian larutan dimasukkan ke dalam cetakan. Pada metode karaginan, proses pembuatan pengharum ruangan serta bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk mengikuti formulasi yang digunakan oleh BBP2HP. Berdasarkan hasil uji organoleptik, didapatkan hasil pada kode 911 berupa kenampakan 4,57; aroma 5,14; tekstur 7,71. Pada kode 912 hasilnya berupa kenampakan 4, aroma 4, tekstur 3,8. Pada kode 913 hasilnya berupa kenampakan 7; aroma 7,14; tekstur 8,57. Sedangkan pada kode 914 hasilnya yaitu kenampakan 6,28; aroma 5; tektur 6. Pada pengharum ruangan dengan bahan karaginan memiliki nilai sineresis, kekuatan gel ,dan derajat putih dengan 0.28%, 65.10%, dan 1.079,00 g/cm2. Hasil sineresis tersebut dikatakan sangat baik karena gel cenderung tidak mengluarkan air saat penyimpanan. Kekuatan gel pada pengharum ruangan rumput laut yang dibuat cukup bagus. Tingkat kekuatan gel dipengaruhi oleh kadar air , semakin meningkat kadar air maka kekuatan gel akan semakin berkurang.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PKL PK BP 211/ 18 Har p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Macro Algae ; Air Freshener ; Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan Jakarta | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH393 Seagrasses | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Budidaya Perairan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mrs. Djuwarnik Djuwey | ||||||
Date Deposited: | 17 Jan 2019 11:00 | ||||||
Last Modified: | 17 Jan 2019 11:00 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/79085 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |