NILA MURNI WULANDARI, 021511133072 (2018) PERBEDAAN DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) 6,25% DAN CHLORHEXIDINE 0,2% TERHADAP BAKTERI Streptococcus sanguinis. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (Abstrak)
ABSTRAK - KG.103 18 Wul p.pdf Download (331kB) |
|
Text (Fulltext)
FULLTEXT - KG.103 18 Wul p.pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Streptococcus sanguinis merupakan bakteri yang dapat menyebabkan kegagalan dalam perawatan saluran akar karena kemampuanya masuk kedalam tubulus dentin sampai kedalaman 400 μm hanya dalam waktu dua minggu. Diperlukan bahan irigasi yang mampu menghentikan pertumbuhan bakteri sehingga tidak ada bakteri yang terlewati dengan menggunkan bahan kimia, bahan irigasi yang banyak digunakan saaat ini chlorhexidine 0,2% namun masih memiliki kekurangan karena tidak dapat dijadikan sebagai larutan irigasi tunggal karena keefektivitasannya akan berkurang jika berkaitan dengan protein dan matriks dentin organik dan Ph saliva yang rendah. Maka dari itu, dilakukan penelitian untuk menemukan bahan alami yang dapat menjadi alternatif. Kulit buah kakao dipilih karena mengandung senyawa aktif, berupa saponin, tanin, alkaloid, flavonoid, terpenoid yang dapat berfungsi sabagai antibakteri, konsentrasi 6,25% digunakan sesuai dengan KBM dari bakteri Streptococcus sanguinis. Tujuan: Membandingkan perbedaan daya antibakteri antara ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) 6,25% dan chlorhexidine 0,2% terhadap bakteri Streptococcus sanguinis. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan desain kelompok kontrol post test only. metode difusi digunakan untuk mengetahui kerentanan bakteri yang diisolasi terhadap bahan dengan cara penanaman kultur bakteri Streptococcus sanguinis pada media agar dengan cara swab di media nutrient agar yang sudah dibagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari kontrol negatif, ekstrak kulit buah kakao, dan chlorhexidine, selanjutnya tiap nurient agar tersebut diberi paper disk dan cairan 0,01 ml pada masing-masing bahan. Diameter zona hambat diamati setelah 2x24 jam dengan menggunakan jangka sorong. Hasil: Ekstrak kulit kakao memiliki rata-rata diameter zona hambat 20.400 mm terhadap Streptococcus sanguinis dan chlorhexidine 18.362 mm terhadap Streptococcus sanguinis. Kesimpulan: Ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) 6,25% memiliki daya anti bakteri yang lebih besar dibandingkan chlorhexidine 0,2% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK KG.103/18 Wul p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak kulit buah kakao 6,25%, Streptococcus sanguinis, Chlorhexidine 0,2% | ||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RK Dentistry > RK1-715 Dentistry |
||||||
Divisions: | 02. Fakultas Kedokteran Gigi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Agung BK | ||||||
Date Deposited: | 29 Jan 2019 04:26 | ||||||
Last Modified: | 29 Jan 2019 04:26 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/79655 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |