ADRISTI FATIN FAIZAH, 151510613114 (2018) PERLAKUAN ASET TETAP PADA PT ADHI KARYA (PERSERO) Tbk DIVISI KONSTRUKSI IV BERDASARKAN PSAK 16 TAHUN 2017. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRACT) KKB KK-2 FV.A 02-19 Fai p-Abstrak.pdf Download (23kB)
	Text (FULLTEXT) KKB KK-2 FV.A 02-19 Fai p.pdf Restricted to Registered users only until 29 March 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan dari praktik kerja lapangan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi IV mengenai perlakuan aset tetap, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengakuan awal aset tetap memiliki batasan nilai dalam menentukan apakah aset tersebut masuk ke dalam aset tetap atau aset lancar, jadi tidak semua aset dapat digolongkan sebagai aset tetap. Jurnal untuk mencatat penerimaan aset juga sedikit berbeda pada saat perusahaan belum menerima kwitansi pembelian. Perusahaan menggunakan metode biaya saat melakukan pembelian aset tetap. 2. Perhitungan masa manfaat aset tetap perusahaan berdasarkan jangka waktu kontrak perusahaan dalam menyelesaikan sebuah proyek. Perhitungan penyusutan perusahaan menggunakan metode garis lurus. 3. Perusahaan belum pernah mengalami penurunan nilai, mungkin karena aset tetap seperti alat berat digunakan dengan waktu yang cepat jadi sulit terjadi kerusakan yang membuat nilainya menurun. 4. Aset yang telah habis masa manfaatnya dicatat oleh perusahaan dalam laporan keuangan dinilai Rp. 1 dan dianggap sebagai kerugian. Aset yang digunakan oleh perusahaan saat membangun sebuah mega proyek tidak bisa langsung dijual atau dilelang saat masa manfaatnya sudah habis, kantor divisi harus membuat persetujuan dan mengikuti beberapa prosedur yang berlaku dalam persetujuan penjualan aset tetap tersebut, tetapi hingga saat ini aset-aset tersebut belum terjual dan dibiarkan begitu saja oleh perusahaan, karena jika dipakai maka pegawai yang memakai aset tersebut akan mendapat sanksi yang berlaku.

Actions (login required)

View Item