Arie Wahyu Prananta, 071317047304 (2019) DILEMA ETIS KESADARAN PARA INTELEKTUAL DALAM PERLAWANAN ANTI KORUPSI, “Perspektif Teori Imajinasi Sosiologi C.Wright Mills”. Disertasi thesis, Universitas Airlangga.
Text (abstrak)
abstrak.pdf Download (22kB) |
|
Text (full text)
full text.pdf Restricted to Registered users only until 16 April 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Studi ini memahami, mengkaji dan memaknai gerakan kesadaran anti korupsi yang dilakukan kelompok intelektual dengan menggunakan perspektif sociological imagination C. Wright Mills dan konsepsi fenomenologi kesadaran inter-subyektivitas Alfred Schutz. Alasan penggunaan fenomenologi Alfred Schutz adalah karena dapat menjelaskan atau mengungkap makna fenomena pengalaman dan tindakan kesehariannya yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu sebagai seorang aktor yang ideal dalam perlawanan gerakan Kesadaran anti korupsi tersebut. Sedangkan konsepsi sociological imagination dari C. Wright Mills digunakan dalam studi ini bertujuan untuk memaknai karakter keindividuan yang kemudian disebutnya sebagai Intellectual Craftsmanship yang merupakan sosok intelektual yang sangat ideal yang menurutnya dapat melakukan perubahan dan dalam studi ini diharapkan mampu melawan korupsi. Lokasi penelitian berada di Jakarta dan beberapa Kota di Jawa Timur di mana mayoritas para narasumber berdomisili dan melaksanakan kegiatan masing-masing. Narasumbernya berjumlah 16 orang, yang terdiri dari 9 orang intelektual yang bergerak dalam gerakan anti korupsi dan 7 orang yang berada di area kekuasaan dan politik di mana 4 orang diantaranya terindikasi sebagai pelaku korupsi. Studi ini menemukan bahwa kesadaran yang muncul dalam dilema etis intelektual anti korupsi mendapatkan bahwa integritas yang tinggi untuk melepaskan diri dari peran pribadi dan peran publik, pemilihan tempat dalam gerakan anti korupsi sehingga mereka memilih tempat yang dapat mewadahi memikiran mereka yang anti mainstream serta berani untuk keluar dari zona nyaman, untuk mengubah sistem tersebut, meskipun beresiko akan menjadi pribadi yang terasing, tidak popular dan selalu berada dalam ruang kesendirian. Tawaran untuk masuk ke dalam sebuah sistem yang korup peluangnya sangat besar diantaranya (Kecerdasan dalam membuat aturan main, kesadaran bermain peran, jangan mengambil yang recehan tunggu setoran dan sebagai tabungan bekasl pensiun). Artinya suasan dilemma etis kesadaran setiap saat selalu muncul. Bagi kelompok intelektual yang dari awal memilih area kekuasaan dan politik memunculkan dua kelompok intelektual, yakni kelompok yang tetap memilih untuk melaksanakan pemikiran yang anti korupsi dan kelompok yang meleburkan diri menjadi koruptor.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK Dis S 02/19 Pra d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | intersubjectivity awareness, ethical dilemmas, sociological imagination | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) > H1-99 Social sciences (General) | ||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Sosial | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 16 Apr 2019 02:15 | ||||||
Last Modified: | 16 Apr 2019 02:15 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/81868 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |