FIRYAL AHSANIA, 021511133102 (2019) EFEK EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni) TERHADAP JUMLAH SEL MAKROFAG PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA PENCABUTAN GIGI TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (Abstrak)
KG. 84-19 Ahs e Abstrak.pdf Download (531kB) |
|
Text (Daftar Isi)
KG. 84-19 Ahs e Daftar Isi.pdf Download (533kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
KG. 84-19 Ahs e Daftar Pustaka.pdf Download (563kB) |
|
Text (Fulltext)
KG. 84-19 Ahs e.pdf Restricted to Registered users only until 28 June 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Pencabutan gigi selalu menyebabkan kerusakan jaringan dan luka. Proses penyembuhan luka setelah pencabutan gigi menjadi perhatian utama, karena banyak menimbulkan komplikasi dan membuat pasien merasa sakit. Lande et al (2015) menunjukkan prevalensi komplikasi pencabutan gigi termasuk fraktur mahkota (31, 82%), fraktur akar (13,6%), soket kering (4%), pembengkakan (2,27%), dan perdarahan (1,6%). Makrofag adalah sel radang yang menonjol pada luka, populasi lokal makrofag bertransisi dari yang dominan pro-inflamasi (M1) menjadi antiinflamasi (M2) yang mengarah ke fase penyembuhan berikutnya. Ada berbagai bahan alternatif yang bisa digunakan untuk membantu proses penyembuhan luka, salah satunya adalah biji mahoni. Biji mahoni memiliki kandungan flavonoid yang mampu mengatur fungsi sel dengan merangsang produksi PDGF, VEGF, sitokin proinflamasi, mengaktifkan monosit dan meningkatkan jumlah makrofag yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan: Membuktikan ekstrak biji mahoni (Swietenia mahagony ) memiliki efek terhadap jumlah makrofag pada proses penyembuhan luka setelah pencabutan gigi tikus wistar (Rattus norvegicus). Metode: 20 tikus wistar dibagi menjadi 4 kelompok. 1 kelompok kontrol (K) yang hanya dilakukan pencabutan gigi, dan 3 kelompok perlakuan (P1, P2, P3) yang diberikan ekstrak biji mahoni secara topical dengan 3 dosis berbeda (50 mg /200 gBB tikus, 100 mg /200 gBB tikus, 200 mg / gBB tikus) pada soket pasca pencabutan gigi. Tikus Wistar dikorbankan pada hari ke-3. Pengamatan dilakukan dengan membaca preparat histologis menggunakan pewarnaan hematoksilin eosin (HE) pembesaran 400x mikroskop cahaya. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan jumlah makrofag diantara 4 kelompok (p=0,003), yaitu antara K1 dan P1 (p=0,008), P1 dan P3 (p=0,001), P2 dan P3 (p=0,006). Kesimpulan: Ekstrak Biji mahoni memiliki efek terhadap proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus wistar, dengan penetapan dosis 50 mg/200 gBB tikus sebagai dosis optimal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK KG. 84-19 Ahs e | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | pencabutan gigi, penyembuhan luka, makrofag, ekstrak biji mahoni | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry > RK1-715 Dentistry | |||||||||
Divisions: | 02. Fakultas Kedokteran Gigi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 28 Jun 2019 04:13 | |||||||||
Last Modified: | 28 Jun 2019 04:13 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/84310 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |