RAYSA KEMALA ERNA, 040318365 (2007) LAPORAN PER SEGMEN DENGAN METODE VARIABLE COSTING UNTUK MENILAI KINERJA TIAP LINI PRODUK PADA PT. "X". Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-ernaraysak-5361-a160_07-k.pdf Download (349kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-ernaraysak-5361-a160_07.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Dalam mencapai keefisienan dan keefektifan manajemen, dibutuhkan informasi yang lebih akurat terutama bagi pihak internal manajemen. Hal ini berkaitan dengan aktivitas manajemen dalam melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan sehubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Laporan laba rugi dapat memberikan informasi mengenai penilaian kinerja pada manajemen. Penyajian laporan laba rugi berkaitan dengan penghitungan labs dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu absorption costing, dan variable costing. Perusahaan lebih menyukai penyajian laporan laba rugi dengan metode variable costing karena lebih logis bila digunakan dalam penilaian kinerja. Metode ini melakukan pembebanan biaya, dengan memisahkan biaya variabel dan biaya tetap. Perusahaan yang memproduksi lebih dari satu produk membutuhkan analisis segmentasi, agar menghasilkan informasi yang akurat berkaitan dengan kontribusi laba masing-masing segmen. Melalui laporan per segmen dengan metode variable costing, dapat diketahui marjin kontribusi dan marjin segmen dari tiap-tiap segmen. Segmen yang profitable adalah segmen yang marjin kontribusinya lebih mampu menutupi seluruh beban tetap langsungnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kasus. Objek penelitian adalah PT."X", yaitu perusahaan manufaktur yang memproduksi sandal dan sepatu yang berlokasi di daerah Gempol. Masing-masing segmen dipimpin oleh satu Kepala bagian yang bertanggung jawab pada manajer puncak. Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa segmen sandal pada PT. "X" adalah segmen yang lebih profitable. Sementara pada segmen sepatu terjadi penurunan pada marjin kontribusi dan marjin segmennya dari tahun 2004 ke tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan segmen sepatu untuk bersaing di kalangan pasar dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Actions (login required)

View Item