Irnanda Dedi Sutomo, 090013967M (2002) PENGARUH KETIDAKUTUHAN ORANGTUA SECARA FISIK TERHADAP KECERDASAN EMOSI (EI) PADA ANAK-ANAK SLTP 2 SEDAYU GRESIK. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (RINGKASAN) TPS 11-03 SUT P_RINGKASAN.pdf Download (519kB)
	Text (DAFTAR ISI) TPS 11-03 SUT P_DAFTAR ISI.pdf Download (512kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) TPS 11-03 SUT P_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (491kB)
	Text (FULLTEXT) TPS 11-03 SUT P.pdf Restricted to Registered users only until 2 July 2022. Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Peningkatan kualitas sumber daya keluarga memerlukan campur tangan semua pihak, seperti pemerintah, LSM, lembaga pendidikan, dan keluarga. Keluarga sebagai salah satu bentuk kelompok masyarakat terkecil, merupakan wadah awal bagi seseorang untuk memulai perkembangan kemampuannya. Lingkungan keluarga merupakan tempat awal bagi seseorang untuk dididik, ditanamkan watak, dan kemampuan dasar. Seorang anak memulai belajar dari lingkungan keluarga ini, sebelum kemudian akan mengembangkan kemampuannya pada lingkungan-lingkungan lain di luar keluarga. Salah satu peran penting keluarga adalah pada kecerdasan emosi anak. Anak yang bisa merasakan kehadiran kedua orangtua secara fisik akan memperoleh lingkungan yang kondusif bagi kecerdasan emosinya. Pada anak yang tidak bisa merasakan kehadiran orangtua secara fisik akan mengalami hambatan pada kecerdasan emosinya. Kecerdasan emosi yang terganggu pada anak dengan orangtua tidak hadir secara fisik berakibat pada kualitas SDM yang terbentuk. Anak akan kesulitan untuk mengembangkan kualitas SDM-nya, sehingga kemampuan dan keahlian anak ketika dewasa kelak kurang berkembang dibandingkan anak dengan kehadiran orangtua secara fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari ketidakutuhan orangtua secara fisik pada kecerdasan emosi anak. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai peran penting keutuhan orangtua secara fisik terhadap kecerdasan emosi anak, sehingga penanganan terhadap anak-anak dengan orangtua tidak utuh secara fisik akan dapat dilakukan dengan benar. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang dilakukan di SLTP 2 Sedayu, Kabupaten Gresik. Jumlah populasi secara keseluruhan dari SL TP ini adalah 200 orang. Sampel diambil dengan teknik acak .sederhana (simple random sampling). Dan teknik ini didapatkan jumlah sampel sebanyak 118 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang menggunakan skala Likert. Dari data yang terkumpul, dilakukan penilaian jawaban responden dan perekaman jawaban responden di komputer. Selanjutnya, data yang sudah direkam dianalisis validitas dan reliabilitasnya. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dan anava 1 jalur. Dari pengujian didapatkan hasil bahwa ada perbedaan kecerdasan emosi antara anak dengan orangtua utuh secara fisik dan yang tidak utuh secara fisik, dimana anak dengan orangtua utuh secara fisik mempunyai kecerdasan emosi yang lebih tinggi daripada anak dengan orangtua tidak utuh secara fisik (t = 6,337, dan p = 0,000). Dengan terbuktinya hipotesis penelitian, berarti anak dengan orangtua hadir secara fisik akan bisa berkembang lebih optimal kecerdasan emosinya, sehingga kualitas SDM anak akan bisa meningkat. Dari hasil tersebut, ada beberapa saran yang bisa diberikan, yaitu: (1) orangtua harus memberikan perhatian yang serius pada kecerdasan emosi anak dan tetap mendampingi anak secara fisik langsung, serta memberikan bimbingan supaya kualitas SDM anak akan bertambah baik, (2) bagi keluarga yang sudah tidak utuh secara fisik, peran extended family sangatlah dibutuhkan sebisa mungkin untuk menggantikan posisi dan figur orangtua, sehingga perkembangan kualitas SDM anak tetap dapat optimal, (3) peranan lingkungan di sekitar anak yang mempunyai orangtua tidak bisa hadir secara fisik sangat besar bagi kecerdasan emosi anak

Actions (login required)

View Item