DJOKO BUDI RAHARDJO, 040419204 (2008) ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL YANG ADA DI INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2008-rahardjodj-9144-a253_08-k.pdf Download (345kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-rahardjodj-8806-a253_08-a-min.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berisi suatu studi perbandingan efisiensi antara bank Syariah dengan bank Konvensional yang beroperasi di Indonesia. Riset yang dilakukan oleh Info bank menunjukkan bank di Indonesia memiliki efisiensi lebih buruk dibanding bank yang berasal dari Asia Tenggara. Efisiensi bank menurut riset tersebut diukur dari rasio Return On Assets, Return On Equity, Net Profit Margin dan Rasio Operasional (BOPO). Kineda bank yang ada di Indonesia hanya unggul dari sisi Net Profit Margin dan Return On Equity. Namun, kinerja pengelolaan beban yang ada di Indonesia lebih buruk dibanding bank-bank di Asia Tenggara. Karena bank di Indonesia secara garis besar terdiri dari dua bank yang operasionalnya saling bertolak belakang, maka Penelitian ini membahas mengenai efisiensi bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional yang beroperasi di Indonesia. Jadi, bank yang digunakan sebagai sampel tidak memandang kepemilikan, melainkan bank tersebut merupakan bank umum (bukan Bank Perkreditan Rakyat) yang beroperasi di Indonesia. Perbandingan efisiensi ditujukan untuk mengetahui mana yang paling efisien dibanding yang lain, sehingga dapat diketahui daya saing bank syariah dengan bank di Indonesia. Selain itu perbandingan tersebut diharapkan juga dapat diketahui efisiensi bank syariah dibanding bank konvensional sehingga pertumbuhan Assets melambat dan tidak mampu memenuhi target proporsi assets 5% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia karena tidak dapat bersaing dengan bank Konvensional. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga sampel yang diperoleh dapat digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti sesuai dengan tujuan penelitian. Syarat yang harus dipenuhi oleh bank sampel antara lain assets yang dimiliki pada awal tahun 2004 tidak lebih dari 4 triliun' dan tidak kurang dari 3 Triliun, memiliki laba bersih antara tahun 2004 sampai 2007 dan lain-lain. Kemudian, sampel terpilih berdasarkan syarat yang telah ditetapkan adalah bank Muamalat dan bank Syariah Mandiri (bank syariah) serta BPD Aceh, BPD Sumatera Utara, BTPN dan Bank Resona Perdania untuk bank konvensional. Setelah itu, efisiensi dihitung dan diuji dengan Independent t test yang menggunakan level of significant sebesar 5 %. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa ROA, BOPO dan NPM dari kedua jenis bank menunjukkan perbedaan yang signifikan sedangkan ROE tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan karena signifikasninya yang lebih dari 5 %. Perbedaan tersebut mengindikasikan bahwa kegagalan bank syariah mungkin disebabkan oleh ketidak efisienan kineda dari bank syariah. Hal itu dapat disimpulkan setelah perbadingan Rasio efisiensi kineda dari kedua jenis bank menunjukkan bahwa bank konvensional lebih efisien sehingga tidak mampu mencapai target Bank Indonesia.

Actions (login required)

View Item