PENGARUH ADVANCED GLYCATION END PRODUCTS (AGEs) PADA HUMAN UMBILICAL CORD MESENCHYMAL STEM CELLS (hUCMSCs) TERHADAP EKSPRESI RUNX2 DAN ALIZARIN RED

ANITA ANGDRIJONO, 021618076303 (2019) PENGARUH ADVANCED GLYCATION END PRODUCTS (AGEs) PADA HUMAN UMBILICAL CORD MESENCHYMAL STEM CELLS (hUCMSCs) TERHADAP EKSPRESI RUNX2 DAN ALIZARIN RED. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (ABSTRAK)
PPDS.PROS. 02-19 Ang p ABSTRAK.pdf

Download (38kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
PPDS.PROS. 02-19 Ang p DAFTAR ISI.pdf

Download (35kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
PPDS.PROS. 02-19 Ang p DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (42kB)
[img] Text (FULLTEXT)
PPDS.PROS. 02-19 Ang p.pdf
Restricted to Registered users only until 4 September 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus adalah penyakit sistemik yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah yang dalam jangka panjang akan meningkatkan Advanced Glycation End products (AGEs) dan pada akhirnya akan menyebabkan gangguan osteogenesis. Dalam bidang prostodontik, proses osteogenesis memainkan peran penting untuk keberhasilan perawatan. RUNX2 adalah faktor transgenik yang mengarahkan diferensiasi dari MSC ke preosteoblast. Hilangnya RUNX2 pada tahap awal ini mengganggu proses diferensiasi osteogenik. Alizarin Red merupakan salah satu metode penting dalam mendefinisikan kalsifikasi yang mengarah pada diferensiasi osteogenik. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Advanced Glycation End products (AGEs) pada Human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells (hUCMSCs) terhadap ekspresi RUNX2 dan Alizarin red. Bahan dan Metode: MSC yang diisolasi dari tali pusat manusia dibiakkan dan dikembangkan sampai pasase 5. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok perlakuan (medium osteogenik + medium AGE-BSA) dan kelompok kontrol (medium osteogenik) masing-masing dengan 3 replikasi. Sampel diperiksa pada hari 1,3,7,8,9,12,14 dan 21 dengan imunositokimia untuk jumlah ekspresi RUNX2. Dan Alizarin red pada hari ke-21. Hasil: Pada kelompok AGE-BSA, ekspresi RUNX2 meningkat pada hari ke-3 dan mencapai puncaknya pada hari ke 7 dan 14 dan ada penurunan pada hari ke-8. Pada kelompok kontrol, ekspresi RUNX2 mencapai puncak pada hari 8 dan menurun pada hari 9. Alizarin red menunjukkan kalsifikasi pada media kontrol, tetapi lebih sedikit mineralisasi pada kelompok AGE. Kesimpulan: Dari penelitian ini, ditemukan bahwa AGE-BSA meningkatkan ekspresi RUNX2 oleh hUCMSC pada tahap awal dan akhir pematangan, hal ini juga dibuktikan oleh alizarin red di mana peningkatan RUNX2 pada hati 21 menunjukkan lebih sedikit mineralisasi yang diperoleh dari gambar merah yang lebih muda daripada kelompok kontrol.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.PROS. 02-19 Ang p
Uncontrolled Keywords: Diabetes Mellitus, AGE, RUNX2, Alizarin Red, hUCMSCs
Subjects: R Medicine > RK Dentistry > RK641-667 Prosthetic dentistry. Prosthodontics
Divisions: 02. Fakultas Kedokteran Gigi > Prosthodontics
Creators:
CreatorsNIM
ANITA ANGDRIJONO, 021618076303UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorNike Hendrijantini, '0006105908UNSPECIFIED
Thesis advisorBambang Agustono, '0027086304UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 04 Sep 2019 05:43
Last Modified: 04 Sep 2019 05:43
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/86343
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item