RINA PRASWATI, 050110051
(2005)
PENGARUH KADAR PRIMOGEL SEBAGAI DISINTEGRAN TERHADAP MUTU FISIK DAN LAJU DISOLUSI ORALLY DISINTEGRATING TABLET PIROKSIKAM.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Seiring dengan perkembangan teknologi telah dikembangkan modifikasi sediaan padat yang ditujukan pada pasien yang sulit menelan tablet atau cairan. Modifikasi sediaan tersebut adalah Fast Release Tablet atau disebut juga Orally Disintegrating Tablet (ODT) .
Pada penelitian telah dilakukan serangkaian proses untuk mengetahui pengaruh kadar disintegran Primogel terhadap mutu fisik dan laju disolusi Orally Disintegrating Tablet piroksikam yang dibuat secara granulasi basah. Disintegran Primogel ditambahkan dengan kadar 0% sebagai kontrol, 5%, 10% dan 15% dari bobot tablet. Sebelum dilakukan proses pembuatan tablet, dilakukan uji kualitatif bahan penelitian lalu dilakukan pemeriksaan mutu fisik granul. Pemeriksaan mute fisik yang meliputi kecepatan alir, sudut diam, jumlah fines dan kandungan lengas granul menunjukkan bahwa campuran serbuk memiliki mutu fisik granul yang baik. Kemudian dilakukan pemeriksaan keseragaman kadar dalam granul. Hasil uji keseragaman kadar granul menunjukkan keempat formula yang dibuat berada dalam rentang 95%-105 %.
Dari keempat formula tersebut didapat harga SBR56% (DepKes Ri, 1995). Hal ini menunjukkan bahwa piroksikam sudah terdistribusi merata dan telah memenuhi persyaratan.
Setelah dilakukan pengujian mute fisik granul, campuran serbuk dicetak dengan slat pencetak tablet berdiameter 8 mm dengan tekanan 0,5 ton selama 3 detik.
Pemeriksaan mutu fisik tablet meliputi : kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur tablet. Hasil dari pemeriksaan mutu fisik tablet seluruhnya memenuhi persyaratan Orally Disintegrating Tablet yang baik. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kadar dalam tablet.
Pemeriksaan keseragaman kadar tablet menunjukkan keempat formula yang dibuat berada dalam rentang 95%-105 %. Dan keempat formula tersebut didapat harp SBR<_6% (DepKes RI, 1995). Hal ini menunjukkan bahwa piroksikam sudah terdistribusi merata dan telah memenuhi persyaratan. Kemudian dilakukan uji disolusi untuk mengetahui laju disolusi Orally Disintegrating Tablet.
Dari hasil uji disolusi, diketahui bahwa Fl (Formula 1) dengan kadar primogel sebesar 0%, F2 (Formula 2) dengan kadar primogel sebesar 5%, F3 (Formula 3) dengan kadar primogel sebesar 10% dan F4 (Formula 4) dengan kadar primogel sebesar 15% memenuhi persyaratan laju disolusi untuk piroksikam yaitu T75% — 45 menit (75% obat terlarut dalam waktu 45 menit). Tetapi untuk F1 dilihat dari profit disolusinya (Gambar 5.1) pada 10 menit pertama jumlah piroksikam yang terlarut lebih kecil dibandingkan dengan formula lainnya. Hal ini dikarenakan pada F1 tidak mengandung disintegran sehingga waktu disintegrasinya lebih lama, dan selanjutnya akan mempengaruhi proses disolusinya.
Dari hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 13.0 diperoleh hasil analisis statistik ANAVA CRD pada derajat kepercayaan 0,95 (a),05) yaitu hasil pemeriksaan mutu fisik tablet untuk kekerasan antara F1 dengan F2 dan F4, serta F3 dengan F2 dan F4 ada perbedaan yang bermakna. Kerapuhan
tablet tidak terdapat perbedaan bermakna antara F1-F4. Waktu hancur tablet terdapat perbedaan yang bermakna pada Fl dengan formula lainnya. Hasil statistik menunjukkan laju disolusi F1 memiliki perbedaan yang bermakna dengan F2, F3 dan F4.
Kesimpulan dari pemeriksaan yang telah dilakukan, hasil uji kekerasan dan kerapuhan dari keempat formula yang diteliti tidak memberikan perbedaan bermakna. Kecepatan disolusi dan waktu hancur F2, F3, dan F4 tidak berbeda bermakna. Waktu hancur pada F2 (52.33 detik), F3 (43.66 detik), dan F4 (35.66 detik) lebih cepat dari pada Fl (174.33 detik), hal ini disebabkan karena Fl tidak ada bahan disintegrannya. F2 memberikan basil yang paling optimal ditinjau dari mutu fisik dan laju disolusi dengan kadar primogel paling kecil, yaitu sebesar 5%.
Actions (login required)
|
View Item |