EVA CRISTIANA (2006) SINTESIS VALERILUREA DAN UJI AKTIVITAS PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT PADA MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-cristianae-2236-ff1800-k.pdf Download (357kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-cristianae-2236-ff180_06.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Stress merupakan penyakit yang sering terjadi pada masyarakat sekarang ini. Reksohadiprodjo (1998) telah mensintesis senyawa isovalerilurea yang mempunyai aktivitas penekan sistem saraf pusat dan aktivitasnya seperempat dari aktivitas bromisoval. Usaha untuk mendapatkan senyawa baru yang mempunyai aktivitas penekan sistem saraf pusat yang lebih poten dengan efek samping minimal terus dilakukan sampai sekarang. Salah satunya adalah dengan melakukan modifikasi struktur ureida asiklik.. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa baru turunan ureida asiklik yang mempunyai aktivitas penekan sistem saraf pusat yang lebih besar dari pada bromisoval dan tidak memiliki efek bromisme. Senyawa turunan ureida asiklik melalui reaksi asilasi, gugus amin bebas dari urea dengan gugus asil dari senyawa klorida asam. Senyawa hasil sintesis menunjukkan aktivitas penekan sistem saraf pusat berupa gangguan koordinasi gerak dan efek potensiasi dengan tiopental. Sintesis senyawa valerilurea dilakukan melalui reaksi asilasi antara senyawa valeril klorida dan urea. Reaksi asilasi dilakukan dengan metode gabungan antara metode pencampuran fisik dengan metode Schotten=Baumann menggunakan menggunakan pelarut tetrahidrofuran dan dilakukan pemanasan pada suhu 80°C selama 2,5 jam untuk menyempurnakan reaksi. Kemudian dilakukan pemurnian hasil sitesis dengan pelarut etanol papas. Kemurnian senyawa hasil sintesis dilakukan dilakukan pada KLT menggunakan berbagai fase gerak dan penentuan jarak lebur. Adanya noda tunggal pada ketiga fase gerak dan jarak lebur yang sempit menunjukkan bahwa senyawa hasil sitesissenyawa tunggal. Identifikasi struktur senyawa dilakukan dengan menggunakan, spektrofotometer FT-IR dan spectrometer tH NMR. Dari ketiga spektrum tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah valerilurea. Uji aktivitaspenekan sistem saraf pusat senyawa valerilurea dilakukan dengan uji potensiasi dengan tiopental pada mencit (Mus musculus), yaitu dengan menyuntikkan senyawa valerilurea 25 mg/kg BB + tiopental 60 mg/kg BB dan dosis 50 mg/kg BB + tiopental 60 mg/kg BB pada mencit secara intraperitonial pada waktu aktivitas puncak yang diamati waktu lama tidur mencit, sebagai senyawa pembanding digunakan bromisoval. .Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna efek potensiasi dari senyawa uji dengan senyawa pembanding dilakukan uji F satu arah (one way anova). Dan hasil perhitungan uji F satu arah a = 0,05 diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna dari aktivitas penekan sistem saraf pusat (efek potensiasi) antara kelompok pertama (AI dan A2), kelompok pembanding (B l dan B2), dan kelompok tiopental. Untuk mengetahui kelompok mana saja yang mempunyai perbedaan bermakna, maka dilakukan uji LSD. Hasil uji LSD menunjukkan valerilurea dengan dosis 25 mg/kg BB dan 50mg/kg BB memiliki perbedaan efek perpanjangan waktu tidur yang bermakna terhadap tiopental. Hal ini menunjukkan bahwa valerilurea memiliki efek potensiasi terhadap tiopental. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa valerilurea dapat memperpanjang waktu tidur tiopental dan mempunyai efek sebagai penekan sistem saraf pusat.

Actions (login required)

View Item