NOVELY ROZA ANGGRIANCY, 071511433022 (2019) RESISTENSI KAUM MUDA DALAM MITOS LARANGAN PEMILIHAN JODOH (Studi Kasus di Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
ABSTRAK.pdf Download (42kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (24kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (109kB) |
|
Text (FULLTEXT)
Fis S 48 19 Ang r.pdf Restricted to Registered users only until 24 September 2022. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
JURNAL NOVELY ROZA ANGGRIANCY 071511433022_.pdf Download (263kB) |
Abstract
Pada zaman yang modern ini, adanya masyarakat yang masih percaya pada mitos larangan pemilihan jodoh membuat generasi muda menolak dan melawan. Tujuan masyarakat masih mempercayai dan menjadi tradisi menggunakan mitos larangan pemilihan jodoh dalam pernikahan untuk menghindari musibah. Aturan mitos larangan yang mengikat, memaksa, dan menekan kaum muda yang hendak menikah menimbulkan kaum muda yang berontak dan melakukan resistensi untuk menikah dengan cara yang salah. Resistensi yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan keluarga dan masyarakat yang menentang hubungan kaum muda sebab tidak sesuai dengan kriteria jodoh dalam mitos larangan. Studi ini berupaya membahas kaum muda yang melawan mitos larangan pemilihan jodoh dengan melihat bagaimana bentuk resistensi yang dilakukan kemudian bagaimana konsekuensi yang didapatkan setelah melakukan resistensi. Teori yang digunakan adalah resistensi (James C. Scott) dan teori pemilihan jodoh. Informan ditentukan dari ketentuan kriteria khusus, kemudian dilanjutkan secara snowball, ditemukan 12 informan diantaranya terdapat 2 informan subjek dan 10 informan non subjek. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa generasi muda menolak tradisi menggunakan mitos larangan pemilihan jodoh sebagai bahan pertimbangan untuk menikah. Penolakan dan perlawanan karena tidak terima bahwa calon suami/istri pilihan mereka dianggap tidak cocok. Bentuk resistensi yang dilakukan ada tiga yakni MBA (Married Because Accident), kawin lari, dan berontak memaksakan diri. Kaum muda yang memiliki usia remaja (labil) cenderung memilih bentuk resistensi dengan cara yang kurang rasional dan membahayakan diri seperti MBA (Married Because Accident) dan kawin lari. Sedangkan kaum muda yang memiliki usia dewasa (matang), bentuk resistensi yang dipilih cenderung lebih rasional dan berpikir panjang tidak membahayakan atau mengorbankan diri seperti berontak memaksakan diri. Konsekuensi yang didapat pasangan yang melawan berupa respon masyarakat yang buruk seperti cibiran serta kegagalan rumah tangga, sakit, dan kematian sebagai hukum alam karena kaum muda telah melawan mitos larangan pemilihan jodoh.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS S 48/19 Ang r | ||||||
Uncontrolled Keywords: | resistensi, kaum muda, pemilihan jodoh | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 24 Sep 2019 04:16 | ||||||
Last Modified: | 24 Sep 2019 04:16 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87398 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |