EVI KURNIAWATI (2006) AKTIVITAS ANTIBIOTIKA HASIL FERMENTASI Streptomyces sp-1 AMOBIL DALAM MATRIK KALSIUM ALGINAT DENGAN KONSENTRASI 2%, 3% DAN 4%. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-kurniawati-2238-ff1820-k.pdf Download (383kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-kurniawati-2238-ff182_06.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Untuk memenuhi kebutuhan antibiotika yang semakin meningkat, sampai saat ini terus dilakukan usaha-usaha untuk dapat memproduksi antibiotika dengan mudah, cepat dan efisien. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan suatu metode alternatif, yaitu teknik amobilisasi set. Berdasarkan penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan set mikroba amobil untuk produksi antibiotika, di antaranya adalah densitas set dapat ditingkatkan sehingga produksinya dapat meningkat. Selain itu set amobil dapat digunakan kembali (reuse cycle) dengan produktivitas metabolit yang relatif stabil (Nedovic et al., 2005). Dalam penelitian ini dilakukan amobilisasi set Streptomyces sp-1 menggunakan matrik kalsium alginat dengan variasi konsentrasi 2%, 3% dan 4%. Diharapkan, dengan amobilisasi dapat terjadi peningkatan aktivitas antibiotika yang dihasilkan Streptomyces sp-1, dan dengan adanya variasi konsentrasi yang digunakan dapat diketahui pada konsentrasi berapa Streptomyces sp-1 mampu menghasilkan antibiotika dengan aktivitas optimum. Penelitian dilakukan dengan pembiakan Streptomyces sp-1 dalam media ISP-4 padat, kemudian dilakukan perbanyakan set dengan memindahkan koloni Streptomyces sp-1 dari media ISP-4 padat ke media ISP-4 cair. Selanjutnya dilakukan amobilisasi set dengan mensuspensikan set ke dalam larutan alginat dengan konsentrasi 2%, 3% dan 4%, lalu suspensi tersebut diteteskan ke dalam larutan CaC12 dingin sehingga terbentuk manik-manik gel. Kemudian manik¬manik gel tersebut difermentasikan ke dalam media ISP-4 cair dan diinkubasi selama 96 jam. Untuk mengetahui pengaruh penggunanan ulang set amobil, dilakukan penggantian media ISP-4 cair yang dilakukan tiap 96 jam. Uji daya hambat antibiotika dilakukan untuk mengetahui aktivitas daya hambat antibiotika basil fermentasi Streptomyces sp-1 amobil dalam matrik kalsium alginat dengan konsentrasi 2%, 3% dan 4% terhadap pertumbuhan mikroba uji Gram positif yang dalam penelitian ini diwakili oleh Staphylococcus aureus ATCC 29293. Dari basil uji daya hambat antibiotika kemudian dibuat profit kurva diameter zona hambatan basil uji daya hambat antibiotika terhadap pertumbuhan mikroba uji Staphylococcus aureus ATCC 29293. Berdasarkan kurva tersebut dapat diketahui bahwa set amobil dengan konsentrasi alginat yang berbeda menghasilkan aktivitas antibiotika yang berbeda pula. Aktivitas antibiotika yang tertinggi dihasilkan oleh set amobil dengan konsentrasi alginat 2%, yaitu diperoleh rata-rata diameter zona hambatan total sebesar 23,81 mm, kemudian berturut-turut 3% dengan rata-rata diameter zona hambatan total 21,03 mm dan 4% dengan rata-rata diameter zona hambatan total 17,30 mm. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam lima kali penggunan ulang, antibiotika yang dihasilkan Streptomyses sp-1 amobil dalam matrik kalsium alginat baik dengan konsentrasi 2%, 3% maupun 4% masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Uji statistika two way anova dengan variabel utama konsentrasi dan variabel kedua penggunaan ulang pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikan a = 0,05 dilakukan pada data diameter zona hambatan yang dihasilkan Streptomyces sp-1 amobil dalam matrik kalsium alginat dengan konsentrasi 2%, 3% dan 4% masing-masing pada penggunaan ulang kelima. Hasilnya, aktivitas antibiotika hasil fermentasi Streptomyces sp-1 amobil dalam matrik kalsium alginat dengan konsentrasi 2% 3% dan 4% yang ditunjukkan oleh besarnya diameter zona hambatan yang terbentuk pada uji Jaya hambat antibiotika, masing¬masing menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan aktivitas antibiotika hasil fermentasi Streptomyces sp-1 amobil dalam matrik kalsium alginat dengan variasi konsentrasi alginat 2%, 3% dan 4% pada lima kali penggunaan ulang. Konsentrasi alginat yang optimum untuk memproduksi antibiotika hasil fermentasi Streptomyces sp-1 dengan metode amobilisasi sel adalah sebesar 2%. Sehingga diasarankan pada penelitian selanjutnya untuk melakukan produksi antibiotika dengan metode amobilisasi sel digunakan matrik kalsium alginat dengan konsentrasi 2%, dan perlu dilakukannya pemurnian antibiotika yang dihasilkan oleh Streptomyces sp-1 amobil dalam matrik kalsium alginat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF.182/06 Kur a | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | STREPTOMYCES; CALCIUM | |||||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 25 Sep 2006 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 24 Oct 2016 18:43 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8741 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |