FITRIANA HERVIANTI, 05021567 (2007) PENGARUH LAKTOSA TERHADAP PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DARI TABLET LEPAS LAMBAT DENGAN MATRIK HPMC 90 SH 15000. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2007-herviantif-4940-ff1307-k.pdf Download (216kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-herviantif-4940-ff1307-p-min.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Telah dikembangkan suatu sediaan yang dapat mengontrol pelepasan obat sehingga dapat mengurangi frekuensi penggunaan sediaan Na Diklofenak dalam sehari serta dapat mengurangi efek samping mengiritasi lambung, yaitu sediaan lepas lambat Na diklofenak. Bentuk sediaan lepas lambat Na Diklofenak juga memiliki keuntungan lain yaitu dapat mengurangi fluktuasi kadar obat dalam darah dan secara umum dapat meningkatkan kenyamanan pasien. Pelepasan Na diklofenak dari matriks HPMC 90 SH 15000 dengan perbandingan Na Diklofenak : HPMC 90 SH 15000 (1:3) yang dikombinasi dengan laktosa 17 % dapat menghasilkan pelepasan Na diklofenak yang terkontrol dan mengikuti orde nol, tapi dari kombinasi ini pelepasan Na Diklofenak terlalu lambat, dengan pelepasan hanya 45% dalam waktu 8 jam. Pada penelitian ini dilakukan penambahan laktosa untuk meningkatkan pelepasan Na diklofenak agar memenuhi persyaratan pelepasan sediaan lepas lambat. Laktosa yang ditambahkan menjadi sebesar 20%, 25%, 30% karena dengan penambahan laktosa yang terlalu besar, lebih dari 50%, pelepasan Na Diklofenak menjadi tidak mengikuti orde nol lagi. Laktosa yang larut air merubah lapisan gel hidrofilik yang terbentuk menjadi lebih permeable serta meningkatkan porositasnya sehingga dapat mempermudah penetrasi air kedalam matriks. Laktosa mempercepat terbentuknya gel dan erosi tablet, sehingga jumlah pelepasan Na diklofenak yang sedikit larut dalam air dapat meningkat. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka perlu untuk mengetahui pengaruh laktosa terhadap pelepasan Na diklofenak dari matriks HPMC 90 SH 15000 yang selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan formula yang dapat memberikan pelepasan obat sesuai dengan persyaratan pelepasan sediaan lepas lambat. Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet adalah metode granulasi basah dengan menggunakan larutan pengikat PVP K-25 10% dalam etanol.

Actions (login required)

View Item