Malfinda Indra Maylin, 071511433031 (2019) KONSTRUKSI SOSIAL SIMPANG LIMA GUMUL(Studi Makna Simpang Lima Gumul bagi Masyarakat Desa Tugurejo dan Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
ABSTRAK.pdf Download (52kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (81kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (29kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FIS S 67 19 May k.pdf Restricted to Registered users only until 25 September 2022. Download (987kB) | Request a copy |
|
Text
JURNAL_071511433031_MALFINDA INDRA MAYLIN .PDF.pdf Download (106kB) |
Abstract
Simpang Lima Gumul (SLG) merupakan tugu yang didirikan ditengah lima persimpangan jalan, tepatnya di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Bangunan SLG ini didirikan pada tahun 2002 dan diresmikan oleh Bupati Kabupaten Kediri pada tahun 2008. Bangunan SLG ini mengadopsi model monumen yang ada di Kota Paris yaitu L’arc de Triomphe. Secara fisik bangunan ini memiliki luas 804 meter persegi, tinggi bangunan ini mencapai 25 meter dengan ditumpu oleh tiga tangga masing-masing setinggi tiga meter dari lantai dasar, yang memiliki makna bahwa angka-angka tersebut menggambarkan tanggal, bulan, tahun hari jadi kediri yaitu 25 Maret 804 Masehi. SLG yang model bangunannya mengadopsi bangunan Eropa, didirikan ditengah masyarakat dengan budaya Jawa yang khas di Kabpaten Kediri. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk diteliti yaitu dengan menggali makna SLG bagi masyarakat sekitar. Studi ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan in-depth interview atau wawancara mendalam dan menggunakan teknik purposive dalam menentukan informan yang sesuai dengan karakteristik peneliti. Analisis data dilakukan dengan teori Konstruksi Sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Teori Identitas Sosial oleh Henri Tajfel. Kedua teori ini digunakan untuk menganalisis bagaimana konstruksi sosial yang dibangun oleh masyarakat dalam memaknai SLG. Kemudian untuk Teori Identitas Sosial ditambahkan oleh peneliti untuk menganalisis jawaban masyarakat yang menganggap bahwa SLG merupakan identitas yang dibanggakan oleh masyarakat Kabupaten Kediri. Melalui proses analisis data yang dilakukan maka diperoleh beberapa makna SLG yang muncul dari masyarakat sekitar. Makna yang pertama adalah makna SLG sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat. Kedua, makna SLG sebagai tempat berkumpul masyarakat dalam berbagai macam kegiatan seperti Car Free Day, Pekan Budaya, dan acara lainnya. Ketiga, makna SLG sebagai tempat kegiatan ekonomi, bagi masyarakat kelas ekonomi bawah mengartikan SLG sebagai lahan strategis untuk menghasilkan uang dari hasil berdagang. Keempat, makna SLG sebagai identitas Kabupaten Kediri, hal ini tercermin dari munculnya seragam batik SLG dan menjamurnya model gapura (tugu) desa menyerupai SLG
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS S 67/19 May k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Simpang Lima Gumul, Monumen, L’Arc de Triomphe, Konstruksi Sosial, Identitas Sosial, | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 25 Sep 2019 08:42 | ||||||
Last Modified: | 25 Sep 2019 08:42 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87553 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |