Adith Fileanugraha, NIM011318076302 (2019) PERBANDINGAN JUMLAH FIBROBLAST DAN SKOR KEPADATAN KOLAGEN PADA JAHITAN JELUJUR DAN SIMPUL TERPUTUS JARINGAN ANASTOMOSIS ILEUM (STUDI PADA KELINCI NEW ZEALAND). Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text
PPDS.IB. 18-19 Fil p ABSTRAK.pdf Download (94kB) |
|
Text
PPDS.IB. 18-19 Fil p DAFTAR ISI.pdf Download (96kB) |
|
Text
PPDS.IB. 18-19 Fil p DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (198kB) |
|
Text (FULLTEXT)
PPDS.IB. 18-19 Fil p.pdf Restricted to Registered users only until 26 September 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pendahuluan: Anastomosis usus secara manual dilakukan dengan teknik jahitan jelujur maupun jahitan simpul terputus. Jahitan simpul terputus saat ini merupakan standar baku dalam anastomosis usus. Jahitan jelujur memiliki keuntungan aposisi serosa yang lebih baik, dan waktu pengerjaan yang lebih singkat serta memicu terbentuknya HIF (Hipoksia Inducible Factor) suatu senyawa yang dapat merangsang produksi VEGF dan PDGF serta berguna dalam merangsang migrasi, dan proliferasi sel mesenkim utamanya sel fibroblast juga berperan dalam menunjang sintesa kolagen sehingga meningkatkan kepadatan kolagen pada jaringan anastomosis. Tujuan: Membuktikan bahwa jahitan jelujur lebih baik atau sama dengan jahitan simpul terputus, dinilai dengan jumlah fibroblast dan skor kepadatan kolagen pada ileum kelinci Metode : Penelitian ini merupakan eksperimental studi. Sampel penelitian ini terdiri dari 36 kelinci yang terbagi menjadi 2 kelompok jahitan jelujur dan simpul terputus. Randomisasi dilakukan secara permuted blok randomisasi. Kriteria inklusi pada penelitian ini kelinci coba jenis Oryctolagus Cuniculus berusia 8-9 bulan, berat badan 2000-2500 gram, sehat dan aktif. Variabel bebas pada penelitian ini adalah teknik anastomosis ileum dan variabel tergantung adalah jumlah fibroblast dan skor kepadatan kolagen yang terbentuk pada jaringan anastomosis yang dinilai secara histopatologi (PA) Hasil : Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada grup jelujur memiliki jumlah fibroblast 47 ± 12,679 per lapang pandang, dan skor kepadatan kolagen 1,88 ± 0,781 sedangkan pada grup simpul terputus jumlah fibroblast sebesar 42,76 ± 12,47 dan skor kepadatan kolagennya 1,82 ± 0,728. Namun secara statistik, jumlah fibroblast dan skor kepadatan kolagen grup jelujur tidak berbeda signifikan dibandingkan grup simpul terputus (p>0,05) Kesimpulan: Pada penelitian ini membuktikan bahwa jahitan jelujur dan simpul terputus seimbang/sama dengan jahitan simpul terputus ditinjau dari jumlah fibroblast dan skor kepadatan kolagen secara statistik.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.IB. 18-19 Fil p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | anastomosis usus, jahit jelujur, jahit simpul terputus, fibroblast, kolagen | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RD Surgery | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Bedah Umum | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 26 Sep 2019 07:07 | |||||||||
Last Modified: | 26 Sep 2019 07:07 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87629 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |