POSISI POLITIS GERAKAN PEMUDA ANSOR PADA PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN 2018

PROMISE PRISARIS ISRAFIL, 071211333042 (2019) POSISI POLITIS GERAKAN PEMUDA ANSOR PADA PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN 2018. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (33kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (30kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (29kB)
[img] Text (FULLTEXT)
FIS P 56 19 Isr p.pdf
Restricted to Registered users only until 1 October 2022.

Download (882kB) | Request a copy
[img] Text
JURNAL PROMISE PRISARIS ISRAFIL.pdf

Download (309kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Peneltian ini berusaha meneliti posisi politis Gerakan Pemuda (GP) Ansor pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Penelitian ini menarik karena melihat netralitas Nahdlatul Ulama (NU) sendiri, badan otonom milik NU seperti GP Ansor cenderung berpihak di pesta demokrasi di Indonesia. Pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018, GP Ansor cenderung mendukung kubu pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarnoputri. Ketertarikan ini didasari atas perilaku pergerakan massa yang kompleks bahkan di satu tubuh gerakan pemuda semacam GP Ansor. Maka dari itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengkaji posisi politik GP Ansor secara politik struktural dan sosial simbolik pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan pisau analisis menggunakan teori kelompok kepentingan. Norman J. Ornstein melihat alasan dari aksi yang dilakukan oleh kelompok kepentingan. Kelompok kepentingan memiliki latar belakang dalam menentukan aksi atau kegiatan berdasarkan pada psikologis (simbolik atau ideologi) hingga hal konkrit (ekonomik, informatif dan instrumental). Hasil penelitian menunjukkan adanya keberpihakan GP Ansor dalam pilkada Jawa Timur disebabkan oleh beberapa faktor, yakni kepentingan, ideologi dan ikatan kader. Nantinya dalam mewujudkan kepentingan organisasi apabila secara ideologis terdapat ikatan maka terjadi pola komunikasi secara langsung dalam menentukan keputusan politik. Akses secara langsung melalui jejaring ikatan kader merupakan hal yang menjadi pertimbangan utama. Pola komunikasi langsung dapat mengintervensi pembuat keputusan dengan “system peringatan lebih dini”. GP Ansor dapat melakukan review apakah keputusan tersebut sejalan dengan kepentingan GP Ansor atau di luar dari kepentingan GP Ansor. Selain itu, basis massa GP Ansor tidak satu suara yang disebabkan oleh displacement antara elite GP Ansor dan grassroot. Tidak solidnya dukungan GP Ansor ke salah satu paslon dikarenakan jumlah basis massa GP Ansor yang begitu besar, latar belakang organisasi calon gubernur dan bentuk pendidikan demokrasi bagi kader GP Ansor, meskipun kader-kadernya banyak yang di tingkat desa, tipe pemilihnya tergolong rasional.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS P 56/19 Isr p
Uncontrolled Keywords: KKB KK-2 FIS P 56/19 Isr p
Subjects: J Political Science
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
PROMISE PRISARIS ISRAFIL, 071211333042UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDr. Kris Nugroho, Drs.,M.A, NIDN: '0030036204UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 01 Oct 2019 07:24
Last Modified: 01 Oct 2019 07:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/88063
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item