RIMA NUR KHASANAH, NIM011714653010 (2019) PERBEDAAN JUMLAH SEL GLIA CEREBRUM DAN CEREBELLUM RATTUS NORVEGICUS BARU LAHIR ANTARA YANG TERPAPAR MUSIK MOZART DENGAN MUSIK GAMELAN JAWA, SUNDA DAN BALI SELAMA KEBUNTINGAN. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text
TKR. 09-19 Kha p ABSTRAK.pdf Download (241kB) |
|
Text
TKR. 09-19 Kha p DAFTAR ISI.pdf Download (219kB) |
|
Text
TKR. 09-19 Kha p DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (238kB) |
|
Text (FULLTEXT)
TKR. 09-19 Kha p.pdf Restricted to Registered users only until 2 October 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kecerdasan merupakan salah satu modal dasar dalam memajukan sebuah negara. Upaya yang dapat dilakukan saat kehamilan adalah dengan memberikan nutrisi dan stimulasi yang memadai, stimulasi yang mudah diterima janin adalah suara dan musik merupakan kombinasi suara yang paling harmonis. Menganalisis perbedaan jumlah sel glia cerebrum dan cerebellum Rattus norvegicus baru lahir dari induk yang terpapar musik Mozart, musik tradisional gamelan Jawa, Gamelan Sunda, gamelan Bali dan yang tidak terpapar musik selama kebuntingan. Penelitian eksperimental dengan randomized post test only control group design. Digunakan hewan coba Rattus norvegicus sebagai model pemberian stimulasi musik. Dilakukan pembuntingan dengan injeksi PMSG 10 IU, HCG 10 IU dan monomating. dirandomisasi menjadi 5 kelompok. Perlakuan diberikan hari mulai ke 10-19 kebuntingan, selama 1 jam di ruang kedap suara, intensitas 65 Db.Anak Rattus norvegicus didekapitasi dan diseksi otaknya lalu dihitung jumlah sel glia menggunakan Hematoksilin - Eosin dan dianalisis dengan statistik. Terdapat perbedaan jumlah sel glia cerebrum Rattus norvegicus baru lahir antar kelompok. kelompok Mozart (25,16±1,72 per 5x lapang pandang pembesaran 400x; Astrosit), (26,16±1,50 per 5x lapang pandang pembesaran 400x; Oligodendrosit) dan (21,40±4,27 per 5x lapang pandang pembesaran 400x; Mikroglia) paling tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, musik gamelan Jawa, Sunda, dan Bali. Rerata Jumlah sel glia cerebellum Rattus norvegicus baru lahir pada kelompok musik Mozart (24,48±3,66 per 5x lapang pandang pembesaran 400x; Astrosit), (19,92±3,77 per 5x lapang pandang pembesaran 400x; Oligodendrosit) dan(19,92±3,86 per 5x lapang pandang pembesaran 400x; Mikroglia) paling tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, musik gamelan Jawa, gamelan Sunda, dan gamelan Bali. Kelompok paparan Mozart memiliki jumlah sel glia cerebrum dan cerebellum lebih banyak dibandingkan kelompok paparan gamelan Jawa, Sunda, Bali dan yang tidak terpapar musik.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TKR. 09-19 Kha p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | musik, Rattus norvegicus, sel Glia, serebellum, serebrum | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics > RG1-991 Gynecology and obstetrics > RG159-208 Functional and systemic disorders. Endocrine gynecology | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Kesehatan Reproduksi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 02 Oct 2019 02:19 | |||||||||
Last Modified: | 02 Oct 2019 02:19 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/88115 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |