ITA ARIANTO, 050112415 (2006) ISOLASI DAN KARAKTERISASI EKSTRAK KASAR HIALURONIDASE SPERMATOZOA MANUSIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2006-ariantoita-1654-ff8406-k.pdf Download (378kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-ariantoita-1654-ff84_06-min.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Selama ini, kontrasepsi pria masih terbatas pada vasektomi, coitus condomatosus dan coitus interuptus. Metode kontrasepsi pria yang ada selama ini mempunyai beberapa kelemahan. Misalnya vasektomi, merupakan tindakan yang dianggap tidak reversibel, suatu kekurangan yang menjadi sebab utama mengapa banyak orang menyatakan keberatan untuk menjalani vasektomi. Dengan adanya kelemahan pada metode kontrasepsi pria yang ada selama ini, maka dikembangkan suatu obat kontrasepsi oral pria yang telah terbukti secara empiris. Untuk meningkatkan keefektifan kerja suatu obat harus diketahui dengan baik dimana obat itu akan bekerja dan bagaimana mekanisme kerjanya. Fertilisasi adalah proses penetrasi sperma menembus sel-sel yang mengelilingi ovum.. Dari luar ke dalam, lapisan tersebut adalah kumulus ooforus, korona radiata dan zona pelusida. Pada bagian kepala terdapat akrosom yang mengandung beberapa enzim penting untuk proses fertilisasi, yaitu akrosin, hialuronidase dan corona penetrating enzyme. Diyakini bahwa diantara enzim-enzim ini, hialuronidase memegang peranan penting dalam membuka jalan sehingga sperma dapat mencapai ovum. Jika enzim ini dihambat maka proses fertilisasi tidak akan terjadi. Obat kontrasepsi yang sedang dikembangkan diketahui bekerja sebagai penghambat hialuronidse. Oleh sebab itu dibutuhkan hialuronidase untuk menguji obat ini. Hialuronidase yang ada di pasaran berasal dari sapi dan domba. Pada penelitian ini dibutuhkan hialuronidase dari spermatozoa manusia karena obat kontrasepsi yang sedang dikembangkan ditujukan untuk manusia. Sebelum melakukan purifikasi terhadap hialuronidase spermatozoa manusia perlu diketahui karakteristik enzim ini. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi ekstrak kasar hialuronidase spermatozoa manusia. Karakterisasi yang dilakukan meliputi pH optimum, suhu optimum, berat molekul, aktivitas spesifik, dan Km. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen manusia yang diperoleh dari volunteer dan dianalisis di laboratorium Andrologi Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya. Hanya sampel yang mempunyai harga parameter normal (sesuai dengan standar WHO 1992) dan dari volunteer yang sudah mempunyai anak yang digunakan. Hal ini untuk mengurangi kesalahan dalam penelitian, sehingga hasil yang diperoleh bisa dijadikan kontrol terhadap kondisi semen yang lain. Pada penentuan pH optimum hialuronidase ini digunakan dua buffer, yaitu PBS dan buffer formik. Hal ini disebabkan karena masing-masing buffer mempunyai rentang yang terbatas. Sedangkan untuk penentuan suhu optimum, hialuronidase diinkubasi pada suhu yang berbeda-beda dalam waktu tertentu sebelum dilakukan pengukuran aktivitas. Pada penelitian ini berat molekul hialuronidase diketahui dengan metode elektroforesis, yaitu SDS PAGE dan Native PAGE. Untuk penentuan Km diperoleh dengan memplot harga V0 dari masing-masing konsentrasi substrat ke dalam graft Lineweaver-Burk sebagai ordinat (1/V0) dan konsentrasi substrat (1/[S]) sebagai absis. Karakterisasi dilakukan dengan metode Morgan-Elson, yaitu mengukur aktivitas hialuronidase dengan cara kolorimetri. Absorbansi yang diperoleh dari pengukuran ini disubstitusikan ke dalam persamaan kurva baku N-acetyl-D-glucosamine dan atau larutan Bradford. Harga yang diperoleh dari substitusi ini di konversikan ke satuan unit aktivitas. Untuk menentukan kondisi optimum bisa dilihat dari aktivitas tertinggi pada kondisi yang ditentukan. Pada penelitian ini diketahui ekstrak kasar hialuronidase spermatozoa manusia mempunyai aktivitas tertinggi pada pH 3,6. Harga ini tidak berbeda jauh dengan pH hialuronidse dari plasenta dan serum manusia yaitu 3.9 dan 3.7. Sedangkan suhu optimumnya sama dengan haluronidase dari sumber-sumber yang lain yaitu pada suhu 37°C. Pada suhu ini hialuronidase hanya stabil selama 10 menit, karena aktivitas setelah 10 menit menurun drastis dari 37,84 unit/mg protein ke 20,67 unit/mg protein. Harga Km yang diperoleh sebesar 2,07 mM dengan Vmaks 0,0018 mM/menit, sedangkan berat molekulnya berada pada rentang 42 kD-66 kD. Berdasarkan penelitian ini, disarankan penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik hialuronidase spermatozoa yang lain. Dengan mengetahui karakteristik ekstrak kasar hialuronidase spermatozoa manusia yang lengkap maka proses purifikasi bisa dilakukan dengan optimal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 84/06 Ari i | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | SPERMATOZOA; LYASES | |||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 15 Aug 2006 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 03 Jul 2017 22:50 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8849 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |