VITA RURIYANI ROMZAH, 050112379 (2006) Pengaruh Fasa Air Daun Gendarussa Vulgaris Nees Terhadap Perubahan Histopatologi Hati, Ginjal Dan Usus Halus Mencit Jantan. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2006-romzahvita-1660-ff7806-k.pdf Download (347kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-romzahvita-1660-ff78_06-min.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Ramuan obat tradisional yang berasal dari tumbuhan akhir-akhir ini banyak digunakan oleh masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan. Gendarussa vulgaris Nees merupakan salah satu tanaman dari familia Acanthaceae yang bermanfaat sebagai kontrasepsi pria. Sebagai langkah awal usaha untuk melindungi masyarakat dalam hal keamanan penggunaan obat tradisional, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas dari Gendarussa vulgaris Nees. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fasa air daun Gendarussa vulgaris Nees secara oral dalam berbagai dosis terhadap gambaran histopatologi hati, ginjal, dan usus halus mencit jantan. Fasa air daun Gendarussa vulgaris Nees diketahui mengandung glikosida flavonoid yang sudah terbukti aktif dalam menghambat fertilisasi in vitro mencit. Selain itu, fasa air juga sudah dibebaskan dari alkaloid yang diduga beracun sehingga aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, fasa air daun Gendarussa vulgaris Nees sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sediaan fitofarmaka kontrasepsi pria. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan galur Balb-C yang berumur 2-3 bulan dengan berat 15-30 gram sebagai hewan coba. Hewan coba dibagi menjadi lima kelompok perlakuan dan lima ulangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap. Pada kelompok kontrol diberikan larutan CMC Na 0,5 % tanpa pemberian fasa air daun Gendarussa vulgaris Nees sedangkan kelompok dosis I, II, III, IV berturut-turut diberikan fasa air daun Gendarussa vulgaris Nees dengan dosis 1/20, 1/40, 1/80, dan 1/160 dari LD50 fasa air daun Gendarussa vulgaris Nees sebesar 312,67 mg/20 g BB mencit. Pemberian fasa air dilakukan satu kali sehari peroral selama 52 hari. Kemudian organ hati, ginjal, dan usus halus dari hewan coba diambil dan dibuat preparat histopatologi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik non parametrik yaitu uji Kruskal Wallis. Kemudian dilanjutkan dengan uji Pembandingan Berganda (uji Z) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fasa air daun Gendarussa vulgaris Nees secara oral dengan dosis 15,6335 mg/20 g BB dan 7,8168 mg/20 g BB dapat menyebabkan perubahan gambaran histopatologi hati mencit jantan berupa adanya degenerasi sel seluas antara 50-75 % dari lapangan pandang. Selain itu, pemberian fasa air daun Gendarussa vulgaris Nees dengan dosis 15,6335 mg/20 g BB juga menyebabkan erosi pada mukosa usus halus seluas antara 50-75 % lapangan pandang. Sedangkan pada pemeriksaan gambaran histopatologi ginjal tidak menunjukkan adanya perubahan gambaran histopatologi
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 78/06 Rom p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | JUSTICIA; HISTOLOGY, PATHOLOGICAL; MALE CONTRACEPTIVES | |||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 15 Aug 2006 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 03 Jul 2017 23:35 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8852 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |