WIDYANINGRUM UTAMI (2015) Studi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Paska Operasi Kanker Kolon (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Departemen/SMF Bedah RSUD Dr.Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (266kB) |
|
Text (ABSTRACT)
2. ABSTRACT.pdf Download (126kB) |
|
Text (BAB 1)
3. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (156kB) |
|
Text (BAB 2)
4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (750kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
5. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA OPERASIONAL.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (166kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
6. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (168kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
7. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (317kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 6)
8. BAB VI PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (191kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 7)
9. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (139kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (206kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
11. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 25 May 2023. Download (341kB) | Request a copy |
Abstract
Kanker kolorektal adalah suatu neoplasma ganas yang melibatkan usus besar, rektum, dan anal kanal. Operasi pengangkatan tumor primer adalah terapi pilihan untuk sebagian besar pasien dengan penyakit kanker yang bisa dioperasi. Nyeri paska bedah merupakan prototip nyeri akut karena kerusakan jaringan. Nyeri paska bedah mengakibat- kan berbagai gangguan fungsi tubuh yang memperlambat proses penyembuhan. Kebutuhan analgesik antar pasien sangat bervariasi disebabkan toleransi nyeri yang berbeda pada masing-masing individu, tergantung dari jenis operasi atau organ mana yang mengalami trauma jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis obat, rute, dosis,bentuk sediaan, lama penggunaan obat analgesik dan pengukuran intensitas nyeri pada pasien dikaitkan dengan data klinik, serta mengidentifikasi adanya problema obat (DRP) yang mungkin terjadi. Penelitian dilakukan secara prospektif dengan metode time limited sampling periode 1 Maret sampai 30 Juni 2015 dan dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sampel penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosa kanker colon yang telah menjalani operasi dan mendapat terapi analgesik yang berusia 15 tahun keatas. Hasil penelitian dari pasien diketahui bahwa pasien dengan jenis kelamin pasien laki-laki (40%) dan perempuan (60%), dan rentang usia pasien paling banyak berada pada kelompok usia 46-55 tahun 7 pasien (46%). Intensitas nyeri pada pasien paska operasi kanker kolon setelah mendapatkan terapi analgesik mengalami intensitas nyeri ringan hingga sedang. Intensitas ringan didapatkan pada pemberian analgesik tunggal ketorolak 3 pasien, tramadol 4 pasien, morfin 1 pasien, dan kombinasi tramadol metamizol sebanyak 1 pasien. Pada intensitas nyeri sedang didapatkan pada pemberian analgesik jenis ketorolak 3 pasien, tramadol 1 pasien dan kombinasi antara ketorolak dan tramadol 2 pasien dan tidak ada pasien yang merasakan intensitas nyeri berat. Terapi analgesik yang diterima pada pasien paska operasi kanker kolon bisa berupa terapi tunggal maupun kombinasi. Jenis analgesik yang sering digunakan adalah morfin via epidural 1-3 mg (67%), tramadol iv drip 100 mg (93%), ketorolak iv 30 mg (67%), metamizol iv 100 mg (53%), parasetamol oral 500 mg dan iv 1000 mg (14%), dan ketoprofen oral 100 mg (7%). Terapi analgesik kombinasi yang sering digunakan adalah ketorolak + morfin (33%), morfin + metamizol (27%), ketorolak + tramadol (14%) dan tramadol + metamizol (7%). Penggunaan kombinasi diberikan karena pasien masih merasakan nyeri sehingga analgesik tunggal saja tidak cukup adekuat untuk mengurangi rasa nyeri yang ada. Lama penggunaan analgesik rata-rata diberikan 1-5 hari paska operasi. Problema terkait obat (DRP) potensial meliputi efek samping obat dan interaksi obat yang terjadi selama terapi pada penelitian. Interaksi obat yang banyak ditemukan dan bersifat major adalah tramadol+metoklopramid, karena metoklopramide akan meningkatan efek CNS depressant dari tramadol serta tramadol+ondansetron akan menurunkan efek analgesik dari tramadol. Sedangkan DRP aktual meliputi dosis yang melebihi dosis ketorolak pada pasien lansia (14%). Dari penelitian ini disarankan perlunya penelitian lebih lanjut terhadap adanya penilaian terkait nyeri secara continue dan konsisten kepada masing-masing pasien paska operasi kanker kolon selama MRS (masuk rumah sakit) agar setiap pasien mendapatkan terapi analgesik yang tepat, karena nyeri bersifat subjektif dan toleransi nyeri setiap individu berbeda.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FF FK 52 / 15 Uta s | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | DUS (Drug Utilization Study), Analgesic, Colon Cancer, Post Operative Patient, Acute Pain | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions | ||||||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | Mrs. Djuwarnik Djuwey | ||||||||||||
Date Deposited: | 12 Mar 2016 12:00 | ||||||||||||
Last Modified: | 01 Jun 2020 01:48 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8935 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |