ARRISALATUL QUSYAIRIAH, 151611713025 (2019) GAMBARAN FAKTOR PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA SUB DEPARTEMEN TEKNIK DI PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. PLANT MARGOMULYO. Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
FV. HKK. 51-19 Qus g abstrak.pdf Download (53kB) |
|
Text
FV. HKK. 51-19 Qus g daftar isi.pdf Download (17kB) |
|
Text
FV. HKK. 51-19 Qus g daftar pustaka.pdf Download (54kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FV. HKK. 51-19 Qus g.pdf Restricted to Registered users only until 22 October 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Perilaku tidak aman merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Perilaku tidak aman dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan faktor perilaku tidak aman pada pekerja sub departemen teknik di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Plant Margomulyo. Penelitian ini merupakan penelitian semi kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 7 informan sub departemen teknik. Pengambilan data menggunakan metode wawancara mendalam terhadap masing- masing informan. Penelitian menggunakan teori The ILCI Loss Causation Model oleh Frank E. Bird mengenai perilaku tidak aman dan teori Lawrence Green mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku. Menurut teori The ILCI Loss Causation Model oleh Frank E. Bird penyebab langsung dari perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja yaitu mengoperasikan mesin tanpa perintah; tidak memberi peringatan; tidak melakukan pengamanan; menggunakan peralatan yang rusak; menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan pekerjaan; tidak menggunakan APD sesuai peraturan; penempatan yang tidak benar; posisi yang tidak tepat saat bekerja; melakukan perbaikan saat mesin sedang beroperasi. Menurut teori Lawrence Green mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu; Faktor predisposisi meliputi tidak melakukan pengecekan saat akan melakukan perbaikan, tidak nyaman, lupa maupun tidak terbiasa menggunakan kacamata dan sarung tangan; Faktor Pendukung meliputi belum adanya SOP, pelatihan LOTO, sarana catwalk pada mesin, APD tidak sesuai, tanda peringatan kurang memadai, mesin las rusak, penerangan kurang memadai; Faktor pendorong meliputi tidak adanya pengawasan K3 saat perbaikan, pengawasan hanya dilakukan di jam kerja normal, kurangnya dukungan K3 dari manajemen serta penghargaan tidak disosialisasikan kepada pekerja. Diperlukan jadwal pengecekan maupun breafing K3, pemenuhan sarana yang memadai, SOP, pelatihan LOTO, APD sesuai, sosialisasi penghargaan serta pengawasan K3 di setiap shift kerja. Diperlukan jadwal pengecekan maupun breafing K3, pemenuhan sarana yang memadai, SOP, pelatihan LOTO, APD sesuai, sosialisasi penghargaan serta pengawasan K3 di setiap shift kerja.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FV.HKK 51/19 Qus g | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Tidak Aman, Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung, Faktor Pendorong, Pekerja Sub Departemen Teknik | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3566-3578 Public health | ||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 22 Oct 2019 01:19 | ||||||
Last Modified: | 22 Oct 2019 01:19 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/89648 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |