TEKNIK BUDIDAYA PAKAN ALAMI Skeletonema costatum PADA SKALA LABORATORIUM HINGGA SKALA MASSAL DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BBPBAP) JEPARA

KHOIRON AL AZMI, 141611133124 (2019) TEKNIK BUDIDAYA PAKAN ALAMI Skeletonema costatum PADA SKALA LABORATORIUM HINGGA SKALA MASSAL DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BBPBAP) JEPARA. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. (Unpublished)

[img] Text (ABSTRACT)
KKC KK PKL.PK.BP.93-19 Azm t ABSTRAK.pdf

Download (58kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
KKC KK PKL.PK.BP.93-19 Azm t DAFTAR ISI.pdf

Download (56kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
KKC KK PKL.PK.BP.93-19 Azm t DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (86kB)
[img] Text (FULLTEXT)
KKC KK PKL.PK.BP.93-19 Azm t FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only until 22 October 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

S. costatum merupakan pakan alami jenis diatom yang digunakan sebagai pakan alami pada pembenihan udang windu karena memiliki kelebihan-kelebihan antara lain mudah untuk dikultur, sesuai dengan bukaan mulut larva udang dan memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Oleh karena itu penyedian S. costatum secara berkelanjutan harus dilakukan untuk kegiatan pembenihan udang windu. Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui teknik budidaya pakan alami S. costatum pada skala laboratorium, semi massal dan massal serta tingkat pertumbuhan sel pada tiap skala budidaya. Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara pada tanggal 18 Desember 2018 sampai dengan 18 Januari 2019. Metode kerja yang digunakan pada Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah metode deskriptif dengan pengumpulan data yang meliputi data primer dan data sekunder dengan cara observasi, wawancara, partisipasi aktif dan studi pustaka. Kegiatan budidaya S. costatum pada skala laboratorium, semi massal dan massal di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara meliputi proses persiapan dan sterilisasi alat dan bahan kultur, pemberian pupuk, pemilihan bibit, pemeliharaan pakan alami (penghitungan pertumbuhan sel) hingga proses pemanenan. S. costatum mencapai puncak pertumbuhan sel pada 36 jam setelah penebaran bibit dengan jumlah sel paling tinggi pada masing-masing kultur yakni pada skala laboratorium sebesar 602,547 x 103 sel/ml pada skala semi massal sebesar 484,713 x 103 sel/ml dan pada skala massal sebesar 133,917 x 103 sel/ml. Hambatan yang sering dijumpai pada budidaya S. costatum adalah pada kondisi lingkungan budidaya seperti kurangnya intensitas sinar matahari akibat dari kondisi cuaca yang mendung bahkan hujan sehingga menyebabkan proses pembelahan sel terhambat dan sel akan menggumpal serta adanya kontaminasi dari lingkungan luar budidaya.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK PKL.PK.BP.93/19 Azm t
Subjects: Q Science > QL Zoology > QL614-639.8 Fishes
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Budidaya Perairan
Creators:
CreatorsNIM
KHOIRON AL AZMI, 141611133124UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorLuthfiana Aprilianita Sari, 0014048704UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 22 Oct 2019 08:44
Last Modified: 22 Oct 2019 08:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/89750
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item