PROFIL PELAYANAN RESEP ASMA DI BEBERAPA APOTEK WILAYAH SURABAYA TIMUR (Studi pada Pasien dengan Terapi Jangka Panjang)

SHEILA AMALIA HASWIN, 050810130 (2013) PROFIL PELAYANAN RESEP ASMA DI BEBERAPA APOTEK WILAYAH SURABAYA TIMUR (Studi pada Pasien dengan Terapi Jangka Panjang). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-haswinshei-23303&no=6

Download (1kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-haswinshei-23303-1.FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien (Pemerintah RI, 2009). Salah satu pelayanan kefarmasian yang dapat dilakukan adalah pelayanan obat dengan resep di apotek, dimana pelayanan tersebut dapat dilakukan kepada pasien yang melakukan pengobatan jangka panjang, seperti pada pasien asma. Dari data studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia, asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab kesakitan (morbiditas) bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Selain itu, penyakit asma memiliki tingkat kegawatdaruratan yang tinggi. Pada pasien asma yang melakukan pengobatan jangka panjang resiko yang rentan terjadi antara lain masalah kepatuhan pasien, efek samping obat, dan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan secara terus menerus.Oleh karena itu, apoteker berperan untuk mengatasi permasalahn terkait terapi pengobatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pelayanan kefarmasian pada pengobatan jangka panjang di beberapa apotek wilayah Surabaya Timur dengan studi pada pasien asma. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu waktu tertentu. Sumber data yang digunakan yaitu data primer. Populasi penelitian adalah seluruh pasien asma yang menebus obat asma di apotek wilayah Surabaya Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien asma yang menebus resep obat asma di apotek wilayah Surabaya Timur, dengan besar sampel yang diteliti yaitu 54 responden. Data diperoleh melalui survei dengan kuesioner . Survei dilakukan di 15 apotek wilayah Surabaya Timur yang telah dipilih berdasarkan metode non random teknik purposive sampling.Waktu pengambilan data untuk pengisian kuesioner pada bulan April-Mei 2012.Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner dengan pilihan jawaban menggunakan skala Likert. Pada setiap item pertanyaan, pasien diberi pilihan jawaban „selalu‟, „sering‟, „kadang-kadang‟, „jarang‟, dan „tidak pernah‟. Pengujian instrumen yang dilakukan adalah uji validitas rupa, validitas isi, dan uji pilot study. Jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner dianalisis menggunakan SPSS. Penelitian ini menggunakan 4 variabel sebagai penilaian, yaitu meliputi patient need assessment metode three prime question, informasi obat, informasi non obat, dan monitoring. Pada variable patient need assessment terdapat 3 indikator, diantaranya penjelasan dokter tentang kegunaan obat, penjelasan dokter tentang cara pakai obat, dan penjelasan dokter tentang harapanpengobatan. Hasil survey menunjukkan hampir 80% responden tidak pernah mendapatkan konfirmasi oleh apoteker/petugas apotek mengenai penjelasan dokter tentang kegunaan obat, cara pakai obat, dan harapan pengobatan. Namun, pada pelayanan patient need assessment yang belum diberikan saat penerimaan resep, ternyata apoteker sudah memberikan informasi mengenai tujuan pemakaian, waktu pemakaian dan cara pakai obat saat penyerahan obat. Pada variabel informasi obat, yang ingin diketahui adalah frekuensi pemberian informasi terkait obat oleh apoteker/petugas apotek kepada pasien asma. Hasil survey menunjukkan sebanyak 39% responden selalu mendapatkan informasi tujuan pemakaian obat, 50% responden selalu mendapatkan informasi cara pemakaian, 63% responden tidak pernah mendapatkan informasi lama pengobatan, 57% responden selalu mendapatkan informasi waktu pemakaian, 83% responden tidak pernah mendapatkan informasi efek samping obat, dan 76% responden tidak pernah mendapatkan informasi cara penyimpanan obat. Pada variabel informasi non obat, yang ingin diketahui adalah frekuensi pemberian informasi non obat oleh apoteker/petugas apotek kepada pasien asma. Hasil survey menunjukkan sebagian besar responden (hampir 80% responden) tidak pernah mendapatkan informasi non obat Selanjutnya, variabel monitoring, yang ingin diketahui adalah frekuensi pelaksanaan pemantauan/monitoring penggunaan obat oleh apoteker/petugas apotek kepada pasien asma. Hasil survey menunjukkan lebih dari 65% responden tidak pernah mendapatkan tindakan monitoring oleh apoteker/petugas apotek. Namun demikian, masih ada beberapa apoteker yang selalu memberikan pelayanan tersebut kepada pasien.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.KOM.25/13 Has p
Uncontrolled Keywords: ASTHMA; LONG-TERM THERAPY
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General)
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
SHEILA AMALIA HASWIN, 050810130UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorWahyu Utami,, Dr. Apt, M.S.UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 11 Mar 2013 12:00
Last Modified: 25 Jul 2016 09:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9161
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item