DETEKSI GENDARUSIN A DALAM URIN SUBYEK PRIA SETELAH PEMBERIAN ORAL KAPSUL EKSTRAK ETANOL DAUN Justicia gendarussa Burm. f

WILDAN ALFIAN NOOR, 050810231 (2013) DETEKSI GENDARUSIN A DALAM URIN SUBYEK PRIA SETELAH PEMBERIAN ORAL KAPSUL EKSTRAK ETANOL DAUN Justicia gendarussa Burm. f. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRACT)
download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-noorwildan-23327&no=6

Download (1kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-noorwildan-.compressed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam fraksi n-butanol daun gandarusa terdapat 12 komponen flavonoid dengan komponen mayor 6,8- di-α-L-arabinopiranosil-4’,5,7-trihidroksiflavon atau 6,8-diarabinosilapigenin, yang kemudian dikenal dengan gendarusin A, salah satu bahan anti fertilitas dengan aktivitas pencegahan penetrasi spermatozoa in vitro dengan mekanisme penghambatan enzim hialuronidase. Komponen minor adalah 6,8-α-L-arabinopiranosil-4’,5,7-trihidroksi-8-β-D-silopiranosilflavon atau 6-arabinosil-8-silosilapigenin yang kemudian dikenal dengan gendarusin B (Prajogo, 2002). Penelitian tentang penetapan parameter farmakokinetika gendarusin A dalam urin menggunakan 6 subyek pria dengan metode analisis memakai HPLC (Sihabuddin, 2009) serta tentang deteksi gendarusin A dalam urin pada pria hari ke 72 menggunakan HPLC (Saifullah, 2010), kedua penelitian tersebut secara kuantitatif dapat mendeteksi gendarusin A dalam urin sampel. Dasar dari penelitian tersebut adalah kesamaan waktu retensi antara gendarusin A dalam sampel dengan standar gendarusin A. Hal tersebut menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut yaitu tentang identifikasi gendarusin A dalam urin dengan metode LC-MS/MS untuk memastikan apakah gendarusin A memang terekskresi dalam urin dalam bentuk utuh. LC-MS/MS memiliki kemampuan yang terpercaya untuk mengidentifikasi gendarusin A dalam sampel urin karena dapat menampilkan data tiga dimensi yaitu sebagai fungsi sinyal terhadap waktu serta spektrum masa dari analit yang akan diidentifikasi. Dari 4 subyek , masing-masing diberikan kapsul gandarusa dengan dosis 900 mg ekstrak (setara dengan 3,78 mg gendarusin A) daun Justiciagendarussa Burm F (1 kapsul berisi 450 mg ekstrak), sekali per oral setengah jam sesudah makan pagi. Urin ditampung dalam interval waktu 24 jam. Sebelum dilakukan analisis dengan menggunakan LC-MS/MS terlebih dahulu digunakan metode HPLC (preliminary). Kondisi HPLC yang digunakan adalah kolom Novapak Waters C-18 3,9 x 150 mm 60 Å, 4 μm, suhu kolom 30o C, kecepatan alir 1 ml/menit, dan detektor DAD UV/Vis. Fase gerak yang digunakan adalah sistem gradien metanol/air dengan waktu analisis 11 menit. Selektivitas yang diperoleh dari analisis gendarusin A dalam blanko urin diperoleh resolusi 2,12 dan faktor selektivitas 1,58. Selanjutnya digunakan alat LC-MS/MS yang mempunyai sensitivitas lebih tinggi daripada HPLC dengan menggunakan kolom eclipse plus C-18 4,6 x 50 mm 3,5 um, kecepatan alir 1 ml/menit temperatur kolom 50o C, polaritas negatif dan tipe skanning MRM (Multiple Reaction Monitoring). Dilakukan optimasi awal berupa tuning yaitu dengan infusi standar ke dalam MS (Mass Spectrometer) dengan hasil m/z apigenin [MH]- 269 Da dan gendarusin A [M-H]- 533 Da. MRM terpilih untuk apigenin adalah m/z 268,9/116,8 Da dan m/z 268,9/150,8 Da. MRM terpilih untuk gendarusin A adalah m/z 533/352,9 Da dan m/z 533/382,9 Da. Kromatografi awal dari standar gendarusin A menunjukkan puncak kecil yang muncul yang kemungkinan berasal dari isomer yang masih terikutkan dalam standar gendarusin A. LOD (Limit of Detection) sebesar 1,179 ppb dan LOQ (Limit of Quantification) sebesar 2,009 ppb dari gendarusin A dengan LC-MS/MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 subyek dengan sampel akumulasi urin 24 jam hanya ditemukan 1 subyek terdeteksi gendarusin A dengan intensitas maksimal 100,0 cps. Hasil analisis sampel urin pada poinpoin waktu pengumpulan tidak menunjukkan deteksi gendarusin A maupun apigenin di dalam urin. Hal tersebut bisa terjadi karena perbedaan konsentrasi gendarusin A dalam urin subyek karena total volume urin yang berbeda atau terjadi metabolisme gendarusin A yang terkonjugasi dengan molekul endogen tubuh seperti sulfat atau glukoronat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.FT.16/13 Noo d
Uncontrolled Keywords: JUSTICIA GENDARUSSA BURM; HPLC
Subjects: Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
WILDAN ALFIAN NOOR, 050810231UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBambang Prajogo EW., Prof. Dr. , MS., Apt.UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 13 Mar 2013 12:00
Last Modified: 17 Jul 2017 20:30
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9171
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item